Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prosesi Panggih Pernikahan Putri Sultan

KPH Notonegoro memperhatikan GKR Hayu menyuap nasi saat upacara Dahar Klimah di Bangsal Kesatriyan, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). Berbeda dengan upacara Dahar Klimah lainnya, GKR Hayu dan KPH Notonegoro tidak saling menyuapi saat melakukannya karena disaksikan media dan terdapat larangan pada saat raja atau keluarga raja makan. TEMPO/Suryo Wibowo
KPH Notonegoro memperhatikan GKR Hayu menyuap nasi saat upacara Dahar Klimah di Bangsal Kesatriyan, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). Berbeda dengan upacara Dahar Klimah lainnya, GKR Hayu dan KPH Notonegoro tidak saling menyuapi saat melakukannya karena disaksikan media dan terdapat larangan pada saat raja atau keluarga raja makan. TEMPO/Suryo Wibowo

22 Oktober 2013 00:00 WIB

(dari kiri) Wakil Presiden Boediono, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hemas, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Ibu Wakil Presiden Herawati Boediono saat menghadiri Prosesi Panggih dan Pondongan Pernikahan Putri Sultan di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). TEMPO/Suryo Wibowo
(dari kiri) Wakil Presiden Boediono, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hemas, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Ibu Wakil Presiden Herawati Boediono saat menghadiri Prosesi Panggih dan Pondongan Pernikahan Putri Sultan di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). TEMPO/Suryo Wibowo

22 Oktober 2013 00:00 WIB

GKR Hayu dan KPH Notonegoro saling melempar sirih saat prosesi Panggih di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). Prosesi Panggih yang mempertemukan kedua pengantin dan Pondongan yang memberi penghormatan kepada putri raja setelah diperistri oleh laki-laki dari kalangan rakyat biasa ini merupakan acara penting prosesi pernikahan agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro dan akan diikuti oleh kirab pengantin besok Rabu (23/10). TEMPO/Suryo Wibowo
GKR Hayu dan KPH Notonegoro saling melempar sirih saat prosesi Panggih di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). Prosesi Panggih yang mempertemukan kedua pengantin dan Pondongan yang memberi penghormatan kepada putri raja setelah diperistri oleh laki-laki dari kalangan rakyat biasa ini merupakan acara penting prosesi pernikahan agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro dan akan diikuti oleh kirab pengantin besok Rabu (23/10). TEMPO/Suryo Wibowo

22 Oktober 2013 00:00 WIB

GKR Hayu dan KPH Notonegoro saling bercakap-cakap sebelum berfoto bersama di Bangsal Kesatriyan, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). TEMPO/Suryo Wibowo
GKR Hayu dan KPH Notonegoro saling bercakap-cakap sebelum berfoto bersama di Bangsal Kesatriyan, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). TEMPO/Suryo Wibowo

22 Oktober 2013 00:00 WIB

GKR Hayu membasuh kaki suaminya KPH Notonegoro saat prosesi Panggih di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). TEMPO/Suryo Wibowo
GKR Hayu membasuh kaki suaminya KPH Notonegoro saat prosesi Panggih di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). TEMPO/Suryo Wibowo

22 Oktober 2013 00:00 WIB

KPH Notonegoro menuangkan ubarampe berupa pecahan uang receh dalam upacara Tampa Kaya di Bangsal Kesatriyan, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). Upacara Tampa Kaya yang merupakan simbolisasi dari kewajiban suami untuk menafkahi istrinya ini adalah bagian terakhir dari prosesi Panggih untuk mempertemukan kedua mempelai. TEMPO/Suryo Wibowo
KPH Notonegoro menuangkan ubarampe berupa pecahan uang receh dalam upacara Tampa Kaya di Bangsal Kesatriyan, kompleks Keraton Yogyakarta, Selasa (22/10). Upacara Tampa Kaya yang merupakan simbolisasi dari kewajiban suami untuk menafkahi istrinya ini adalah bagian terakhir dari prosesi Panggih untuk mempertemukan kedua mempelai. TEMPO/Suryo Wibowo

22 Oktober 2013 00:00 WIB