Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondektur Cilik

Dimas Ramadhan (11) bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja di kawasan Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan
Dimas Ramadhan (11) bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja di kawasan Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan

19 Januari 2012 00:00 WIB

Dimas Ramadhan (11) mencari penumpang saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja di kawasan Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan
Dimas Ramadhan (11) mencari penumpang saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja di kawasan Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan

19 Januari 2012 00:00 WIB

Dimas Ramadhan (11) mencari penumpang saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja di kawasan Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan
Dimas Ramadhan (11) mencari penumpang saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja di kawasan Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan

19 Januari 2012 00:00 WIB

Dimas Ramadhan (11) bergelantungan di pintu mobil saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan
Dimas Ramadhan (11) bergelantungan di pintu mobil saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan

19 Januari 2012 00:00 WIB

Dimas Ramadhan (11) mengambil ongkos kepada penumpang saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan
Dimas Ramadhan (11) mengambil ongkos kepada penumpang saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan

19 Januari 2012 00:00 WIB

Dimas Ramadhan (11) mengambil ongkos kepada penumpang saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan
Dimas Ramadhan (11) mengambil ongkos kepada penumpang saat bekerja sebagai kondektur Bus Kopaja Kalibata-Kramatjati, Jakarta, Kamis (19/1). Karena permasalahan himpitan perekonomian, Dimas yang putus sekolah sejak kelas 5 Sekolah Dasar terpaksa bekerja untuk membantu keluarganya. Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana menarik sekitar 11.000 pekerja anak untuk kembali bersekolah pada 2012 ini. TEMPO/Tony Hartawan

19 Januari 2012 00:00 WIB