Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Pekerja Anak di Myanmar

Chit Toke (kanan) dan Myo Oo, berdiri di pintu kapal tongkang sebelum mengangkat keranjang kerikil di Yangon, Myanmar (10/6). AP/Gemunu Amarasinghe
Chit Toke (kanan) dan Myo Oo, berdiri di pintu kapal tongkang sebelum mengangkat keranjang kerikil di Yangon, Myanmar (10/6). AP/Gemunu Amarasinghe

12 Juni 2014 00:00 WIB

Chit Toke (depan), membantu ibunya mengangkat keranjang kerikil seberat 19 kg dari kapal tongkang di Yangon, Myanmar (10/4). AP/Gemunu Amarasinghe
Chit Toke (depan), membantu ibunya mengangkat keranjang kerikil seberat 19 kg dari kapal tongkang di Yangon, Myanmar (10/4). AP/Gemunu Amarasinghe

12 Juni 2014 00:00 WIB

Kyaw Zin Oo (kiri), bersama dengan ayahnya saat beristirahat mengangkat keranjang berisikan kerikil di Yangon, Myanmar (10/6). Setiap pagi Kyaw Zin Oo (13), berjalan bersama dengan ayahnya menuju sungai untuk mengangkat kerikil dari kapal tongkang. AP/Gemunu Amarasinghe
Kyaw Zin Oo (kiri), bersama dengan ayahnya saat beristirahat mengangkat keranjang berisikan kerikil di Yangon, Myanmar (10/6). Setiap pagi Kyaw Zin Oo (13), berjalan bersama dengan ayahnya menuju sungai untuk mengangkat kerikil dari kapal tongkang. AP/Gemunu Amarasinghe

12 Juni 2014 00:00 WIB

Seorang mandor berdiri diantara para pekerja saat memantau proses pembawaam krikil dari kapal tongkang menuju pantai di sungai Yangon, Myanmar (10/6). Menurut PBB sepertiga anak-anak Myanmar sudah berkerja diusia 7-16 tahun. AP/Gemunu Amarasinghe
Seorang mandor berdiri diantara para pekerja saat memantau proses pembawaam krikil dari kapal tongkang menuju pantai di sungai Yangon, Myanmar (10/6). Menurut PBB sepertiga anak-anak Myanmar sudah berkerja diusia 7-16 tahun. AP/Gemunu Amarasinghe

12 Juni 2014 00:00 WIB

Chit Toke, yang menggunakan celana hijau kebesaran berjalan diatas balok kayu saat menyebrang membawa satu keranjang krikil seberat 19 kg dari kapal menuju pantai di Yangon, Myanmar (10/6). Chit Toke, bangun pagi daru rumahnya yang terbuat dari bambu menuju pantai untuk membawa keranjang krikil. AP/Gemunu Amarasinghe
Chit Toke, yang menggunakan celana hijau kebesaran berjalan diatas balok kayu saat menyebrang membawa satu keranjang krikil seberat 19 kg dari kapal menuju pantai di Yangon, Myanmar (10/6). Chit Toke, bangun pagi daru rumahnya yang terbuat dari bambu menuju pantai untuk membawa keranjang krikil. AP/Gemunu Amarasinghe

12 Juni 2014 00:00 WIB

Maung Kyaw, membawa sekeranjang kerikil dengan berat sekitar 19 kilogram di Yangon, Myanmar (10/6). Maung Kyawm, sudah 8 tahun bekerja pembawa krikil yang dibayar 35 kyats (0,037 USD) per keranjang, yang harus menempuh jarak 30 meter dari perahu ke pantai. AP/Gemunu Amarasinghe
Maung Kyaw, membawa sekeranjang kerikil dengan berat sekitar 19 kilogram di Yangon, Myanmar (10/6). Maung Kyawm, sudah 8 tahun bekerja pembawa krikil yang dibayar 35 kyats (0,037 USD) per keranjang, yang harus menempuh jarak 30 meter dari perahu ke pantai. AP/Gemunu Amarasinghe

12 Juni 2014 00:00 WIB