Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Derita Nelayan Korban Perbudakan

Nelayan Burma memeluk temannya saat menunggu keberangkatan meninggalkan untuk meninggalkan Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, Jumat, 3 April 2015. Dari hasil investigasi Associated Press, ikan dari PT Pusaka Benjina Resources memang tidak mungkin dilacak karena dikirim secara ilegal ke Thailand.  AP/Dita Alangkara
Nelayan Burma memeluk temannya saat menunggu keberangkatan meninggalkan untuk meninggalkan Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, Jumat, 3 April 2015. Dari hasil investigasi Associated Press, ikan dari PT Pusaka Benjina Resources memang tidak mungkin dilacak karena dikirim secara ilegal ke Thailand. AP/Dita Alangkara

3 April 2015 00:00 WIB

Nelayan Burma bergegas mengumpulkan barang-barang mereka setelah mendapat informasi bahwa mereka bisa pergi dari komplek Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, 3 April 2015. Menurut laporan Associated Press, mereka dipaksa bekerja selama 20-22 jam sehari tanpa hari libur dan mereka minum dari air kotor. AP/Dita Alangkara)
Nelayan Burma bergegas mengumpulkan barang-barang mereka setelah mendapat informasi bahwa mereka bisa pergi dari komplek Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, 3 April 2015. Menurut laporan Associated Press, mereka dipaksa bekerja selama 20-22 jam sehari tanpa hari libur dan mereka minum dari air kotor. AP/Dita Alangkara)

3 April 2015 00:00 WIB

Nelayan Burma mengangkat tangan saat petugas mendata kepulangan mereka dar  Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, Jumat, 3 April 2015. Organisasi Internasional untuk Migrasi menduga bahwa jumlah pekerja paksa yang ada di pulau tersebut dapat mencapai lebih dari 4.000 orang. AP/Dita Alangkara
Nelayan Burma mengangkat tangan saat petugas mendata kepulangan mereka dar Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, Jumat, 3 April 2015. Organisasi Internasional untuk Migrasi menduga bahwa jumlah pekerja paksa yang ada di pulau tersebut dapat mencapai lebih dari 4.000 orang. AP/Dita Alangkara

3 April 2015 00:00 WIB

Seorang nelayan Burma memainkan air hujan saat ia menunggu keberangkatan untuk meninggalkan Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, 3 April 2015. Ratusan nelayan asing pada hari Jumat bergegas menyelamatkan diri dari pulau yang terisolasi.  AP/Dita Alangkara
Seorang nelayan Burma memainkan air hujan saat ia menunggu keberangkatan untuk meninggalkan Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, 3 April 2015. Ratusan nelayan asing pada hari Jumat bergegas menyelamatkan diri dari pulau yang terisolasi. AP/Dita Alangkara

3 April 2015 00:00 WIB

Petugas Thailand memeriksa sebuah sel di komplek Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia 1 April 2015. Para nelayan dari Myanmar, Kamboja, dan Thailand, itu dipaksa bekerja dalam kondisi menyedihkan oleh seorang kapten kapal asal Thailand. AP Photo/Dita Alangkara)
Petugas Thailand memeriksa sebuah sel di komplek Pusaka Benjina Resources perusahaan perikanan di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia 1 April 2015. Para nelayan dari Myanmar, Kamboja, dan Thailand, itu dipaksa bekerja dalam kondisi menyedihkan oleh seorang kapten kapal asal Thailand. AP Photo/Dita Alangkara)

3 April 2015 00:00 WIB

Petugas Thailand memeriksa kuburan nelayan asing di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, 1 April 2015. Petugas dari tiga negara pergi ke pulau-pulau terpencil di kawasan timur Indonesia untuk menyelidiki perbudakan nelayan asing. AP/Dita Alangkara
Petugas Thailand memeriksa kuburan nelayan asing di Benjina, Kepulauan Aru, Indonesia, 1 April 2015. Petugas dari tiga negara pergi ke pulau-pulau terpencil di kawasan timur Indonesia untuk menyelidiki perbudakan nelayan asing. AP/Dita Alangkara

3 April 2015 00:00 WIB