Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Kapal Selam Berlatih Tempur

Komandan dan perwira berada di atas dek komando USS Vicksburg. Pertempuran laut sangat kompleks dan sulit, karena melibatkan banyak orang dan beragam alutsista, kerja sama dan latihan menjadi kunci kemenangan pertempuran laut. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal
Komandan dan perwira berada di atas dek komando USS Vicksburg. Pertempuran laut sangat kompleks dan sulit, karena melibatkan banyak orang dan beragam alutsista, kerja sama dan latihan menjadi kunci kemenangan pertempuran laut. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal

5 Mei 2015 00:00 WIB

Kru kapal USS Viksburg melihat layar monitor sonar, alat ini berfungsi memanfaatkan gelombang rambat suara untuk mendeteksi keberadaan kapal selam. Alat sonar ini hampir terdapat di setiap kapal permukaan berukuran besar. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal
Kru kapal USS Viksburg melihat layar monitor sonar, alat ini berfungsi memanfaatkan gelombang rambat suara untuk mendeteksi keberadaan kapal selam. Alat sonar ini hampir terdapat di setiap kapal permukaan berukuran besar. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal

5 Mei 2015 00:00 WIB

Kapal permukaan milik anggota NATO, dikerahkan dalam latihan kali ini. Tidak mudah bagi kapal permukaan mendeteksi keberadaan kapal selam, selain kedalaman lautan, kadar garam hingga salinitas membuat kapal selam tidak mudah terdeteksi. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal
Kapal permukaan milik anggota NATO, dikerahkan dalam latihan kali ini. Tidak mudah bagi kapal permukaan mendeteksi keberadaan kapal selam, selain kedalaman lautan, kadar garam hingga salinitas membuat kapal selam tidak mudah terdeteksi. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal

5 Mei 2015 00:00 WIB

Sebuah kapal selam milik Jerman, terlihat muncul di permukaan. Latihan ini diadakan di tengah ketegangan yang terjadi antara, Rusia dan negara tetangga di sekitarnya. Latihan anti kapal salam sangat penting, karena kapal selam Rusia memiliki kemampuan di atas rata-rata. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal
Sebuah kapal selam milik Jerman, terlihat muncul di permukaan. Latihan ini diadakan di tengah ketegangan yang terjadi antara, Rusia dan negara tetangga di sekitarnya. Latihan anti kapal salam sangat penting, karena kapal selam Rusia memiliki kemampuan di atas rata-rata. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal

5 Mei 2015 00:00 WIB

Helikopter milik Belanda terbang di dekat kapal selam. Peran heli sangat vital dalam pertempuran laut melawan kapal selam, selain bertugas sebagai sarana intai alutsista ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan kapal selam, menggunakan teknik suonobuoy. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal
Helikopter milik Belanda terbang di dekat kapal selam. Peran heli sangat vital dalam pertempuran laut melawan kapal selam, selain bertugas sebagai sarana intai alutsista ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan kapal selam, menggunakan teknik suonobuoy. Laut Utara, Norwegia, 4 Mei 2015. REUTERS / Marit Hommedal

5 Mei 2015 00:00 WIB

Kapal selam dan kapal perang permukaan terlihat berpatroli bersama, saat latihan Dynamic Mongoose anti-submarine exercise, yang dilaksanakan di perairan laut utara, Norwegia, 4 Mei 2015. NATO mengadakan latihan anti kapal selam terbesar,  dan diikuti berbagai negara. REUTERS / Marit Hommedal
Kapal selam dan kapal perang permukaan terlihat berpatroli bersama, saat latihan Dynamic Mongoose anti-submarine exercise, yang dilaksanakan di perairan laut utara, Norwegia, 4 Mei 2015. NATO mengadakan latihan anti kapal selam terbesar, dan diikuti berbagai negara. REUTERS / Marit Hommedal

5 Mei 2015 00:00 WIB