Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sultan Yogya Angkat GKR Pembayun Jadi Putri Mahkota

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, diangkat sebagai putri mahkota Kesultanan Yogyakarta. Pengangkatan ini diresmikan lewat Sabda Raja di Siti Hinggil, Keraton Yogyakarta, 5 Mei 2015. Wikipedia.org
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, diangkat sebagai putri mahkota Kesultanan Yogyakarta. Pengangkatan ini diresmikan lewat Sabda Raja di Siti Hinggil, Keraton Yogyakarta, 5 Mei 2015. Wikipedia.org

5 Mei 2015 00:00 WIB

Putri Sri Sultan Hamengkubuwono X (dari kiri); GKR Condro Kirono, GKR Pembayun, dan Gusti Raden Ajeng (GRAJ) Nur Astuti Wijareni, di Dalem Yudhaningratan Yogyakarta, 4 Oktober 2010. GKR Pembayun lahir di Bogor, 24 Februari 1972 adalah putri pertama Sultan dengan Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Dok.TEMPO/ Arif Wibowo
Putri Sri Sultan Hamengkubuwono X (dari kiri); GKR Condro Kirono, GKR Pembayun, dan Gusti Raden Ajeng (GRAJ) Nur Astuti Wijareni, di Dalem Yudhaningratan Yogyakarta, 4 Oktober 2010. GKR Pembayun lahir di Bogor, 24 Februari 1972 adalah putri pertama Sultan dengan Gusti Kanjeng Ratu Hemas. Dok.TEMPO/ Arif Wibowo

5 Mei 2015 00:00 WIB

Dengan pengangkatan sebagai putri mahkota, maka nama GKR Pembayun berganti menjadi GKR Mangkubumi. Selain aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan, ia juga menjabat sebagai Direktur PT. Yogyakarta Tembakau Indonesia dan PT. Yarsilk Gora Mahottama, serta Komisaris Utama PT Madubaru. Dok. TEMPO/Suryo Wibowo
Dengan pengangkatan sebagai putri mahkota, maka nama GKR Pembayun berganti menjadi GKR Mangkubumi. Selain aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan, ia juga menjabat sebagai Direktur PT. Yogyakarta Tembakau Indonesia dan PT. Yarsilk Gora Mahottama, serta Komisaris Utama PT Madubaru. Dok. TEMPO/Suryo Wibowo

5 Mei 2015 00:00 WIB

GKR Pembayun memberi makan Orangutan di Wildlife Rescue Centre Jogja di Yogyakarta, 24 Februari 2013. Kunjungan ini bertepatan dengan ulang tahun putri Sultan yang ke-41 yang dirayakan di pusat rehabilitasi satwa. Dok. TEMPO/HERU CN
GKR Pembayun memberi makan Orangutan di Wildlife Rescue Centre Jogja di Yogyakarta, 24 Februari 2013. Kunjungan ini bertepatan dengan ulang tahun putri Sultan yang ke-41 yang dirayakan di pusat rehabilitasi satwa. Dok. TEMPO/HERU CN

5 Mei 2015 00:00 WIB

Dari kiri: GKR Condro Kirono, GKR Pembayun, dan GRAJ Nur Astuti Wijareni, mementaskan repertoar tari berjudul Bedaya Amurwabumi karya Sri Sultan Hamengkubuwono X di Dalem Yudhaningratan Yogyakarta, Senin, 4 Oktober 2010. Dok. TEMPO/Arif Wibowo
Dari kiri: GKR Condro Kirono, GKR Pembayun, dan GRAJ Nur Astuti Wijareni, mementaskan repertoar tari berjudul Bedaya Amurwabumi karya Sri Sultan Hamengkubuwono X di Dalem Yudhaningratan Yogyakarta, Senin, 4 Oktober 2010. Dok. TEMPO/Arif Wibowo

5 Mei 2015 00:00 WIB

Pernikahan Agung putri sulung Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Pembayun dengan KPH Wironegoro di Keraton Yogyakarta, 28 Mei 2002. Dari pernikahan ini GKR Pembayun telah dikaruniai seorang putra dan putri. Dok. TEMPO/ Hariyanto
Pernikahan Agung putri sulung Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Pembayun dengan KPH Wironegoro di Keraton Yogyakarta, 28 Mei 2002. Dari pernikahan ini GKR Pembayun telah dikaruniai seorang putra dan putri. Dok. TEMPO/ Hariyanto

5 Mei 2015 00:00 WIB