Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Pembuatan Kain Tenun Khas Sengkang

Pekerja memasang benang sutra saat membuat sarung sutera di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Tenun sutera Sengkang merupakan komoditas ekonomi utama masyarakat Wajo yang memiliki motif khas daerah tersebut. TEMPO/Iqbal Lubis
Pekerja memasang benang sutra saat membuat sarung sutera di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Tenun sutera Sengkang merupakan komoditas ekonomi utama masyarakat Wajo yang memiliki motif khas daerah tersebut. TEMPO/Iqbal Lubis

7 Mei 2015 00:00 WIB

Pekerja merapikan benang sutera untuk dijadikan kain tenun sutra Sengkang di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Pengrajin kain tenun di Sulawesi Selatan jumlahnya terus menurun, terutama setelah krisis moneter menghantam pada 1998. TEMPO/Iqbal Lubis
Pekerja merapikan benang sutera untuk dijadikan kain tenun sutra Sengkang di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Pengrajin kain tenun di Sulawesi Selatan jumlahnya terus menurun, terutama setelah krisis moneter menghantam pada 1998. TEMPO/Iqbal Lubis

7 Mei 2015 00:00 WIB

Pekerja menenun kain sutera di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Tenun sutera khas Sengkang ini dijual dengan harga Rp. 200 ribu - Rp. 400 ribu. TEMPO/Iqbal Lubis
Pekerja menenun kain sutera di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Tenun sutera khas Sengkang ini dijual dengan harga Rp. 200 ribu - Rp. 400 ribu. TEMPO/Iqbal Lubis

7 Mei 2015 00:00 WIB

Suasana pembuatan kain sutera di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Pada 2011, terdapat 5.000 unit pengusaha kecil yang mengoperasikan alat tenun bukan mesin (ATBM) di seluruh Wajo, namun kini telah berkurang seiring munculnya Alat tenun mesin. TEMPO/Iqbal Lubis
Suasana pembuatan kain sutera di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Pada 2011, terdapat 5.000 unit pengusaha kecil yang mengoperasikan alat tenun bukan mesin (ATBM) di seluruh Wajo, namun kini telah berkurang seiring munculnya Alat tenun mesin. TEMPO/Iqbal Lubis

7 Mei 2015 00:00 WIB

Pekerja melakukan pemintalan benang sutera untuk dijadikan kain di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Pembuatan kain tenun ini umumnya dilakukan di bawah rumah panggung pengrajin. TEMPO/Iqbal Lubis
Pekerja melakukan pemintalan benang sutera untuk dijadikan kain di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Pembuatan kain tenun ini umumnya dilakukan di bawah rumah panggung pengrajin. TEMPO/Iqbal Lubis

7 Mei 2015 00:00 WIB

Pengrajin menunjukkan kain sutera yang siap untuk dipasarkan di rumahnya di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Motif tenun sutra Bugis salah satunya adalah motif kuno cobo yang berbentuk runcing atau berupa corak kotak-kotak lebar. TEMPO/Iqbal Lubis
Pengrajin menunjukkan kain sutera yang siap untuk dipasarkan di rumahnya di Desa Sempangge, Sengkang, Wajo, Sulsel, 7 Mei 2015. Motif tenun sutra Bugis salah satunya adalah motif kuno cobo yang berbentuk runcing atau berupa corak kotak-kotak lebar. TEMPO/Iqbal Lubis

7 Mei 2015 00:00 WIB