Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal V-22, Pesawat Terbang Tiltrotor Andalan Marinir AS

Bell Boeing V-22 Osprey mendarat di HMS Ark Royal, pada Juli 2010. V-22 Osprey merupakan gabungan antara helikopter dan pesawat terbang yang mempunyai kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL), serta lepas landas dan mendarat di landasan pendek (STOL). Christopher Furlong/Getty Images
Bell Boeing V-22 Osprey mendarat di HMS Ark Royal, pada Juli 2010. V-22 Osprey merupakan gabungan antara helikopter dan pesawat terbang yang mempunyai kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL), serta lepas landas dan mendarat di landasan pendek (STOL). Christopher Furlong/Getty Images

19 Mei 2015 00:00 WIB

Bell Boeing V22 Osprey, pesawat tiltrotor, demo terbang di Farnborough Airshow, Juli 2006. Pesawat yang dibuat bersama oleh Bell dan Boeing mulai uji terbang pada 1989. Pembangunan pesawat ini memakan waktu yang sangat panjang dan mengalami lonjakan biaya. Leon Neal/AFP/Getty Images
Bell Boeing V22 Osprey, pesawat tiltrotor, demo terbang di Farnborough Airshow, Juli 2006. Pesawat yang dibuat bersama oleh Bell dan Boeing mulai uji terbang pada 1989. Pembangunan pesawat ini memakan waktu yang sangat panjang dan mengalami lonjakan biaya. Leon Neal/AFP/Getty Images

19 Mei 2015 00:00 WIB

MV-22 Osprey lepas landas di Pangkalan Marinir Amerika di Yamaguchi, Jepang, Agustus 2013.  V22 mampu melesat dengan kecepatan 510 km/jam,  jauh lebih cepat dibanding helikopter Chinook hanya mampu mencapai kecepatan 315 km/jam. Asahi Shimbun via Getty Images
MV-22 Osprey lepas landas di Pangkalan Marinir Amerika di Yamaguchi, Jepang, Agustus 2013. V22 mampu melesat dengan kecepatan 510 km/jam, jauh lebih cepat dibanding helikopter Chinook hanya mampu mencapai kecepatan 315 km/jam. Asahi Shimbun via Getty Images

19 Mei 2015 00:00 WIB

Bell Boeing V-22 Osprey di atas dek kapal USS Wasp, pada Februari 2012. Keistimewaan pesawat ini adalah sayap bisa diputar dan baling-baling dapat dilipat, sehingga tidak memerlukan ruang besar untuk menyimpannya di kapal induk atau kapal LHD (Landing Helicopter Dock). PAUL J. RICHARDS/AFP/Getty Images
Bell Boeing V-22 Osprey di atas dek kapal USS Wasp, pada Februari 2012. Keistimewaan pesawat ini adalah sayap bisa diputar dan baling-baling dapat dilipat, sehingga tidak memerlukan ruang besar untuk menyimpannya di kapal induk atau kapal LHD (Landing Helicopter Dock). PAUL J. RICHARDS/AFP/Getty Images

19 Mei 2015 00:00 WIB

Pesawat V-22 Osprey mengikuti latihan militer di Yordania, pada Mei 2015. Marinir Amerika Serikat menginginkan pesawat ini dilengkapi senjata lebih banyak untuk meningkatkan kemapuan defensif saat melakukan misi di wilayah konflik. Jordan Pix/ Getty Images
Pesawat V-22 Osprey mengikuti latihan militer di Yordania, pada Mei 2015. Marinir Amerika Serikat menginginkan pesawat ini dilengkapi senjata lebih banyak untuk meningkatkan kemapuan defensif saat melakukan misi di wilayah konflik. Jordan Pix/ Getty Images

19 Mei 2015 00:00 WIB

Pasukan Marinir Amerika terjun dari pesawat MV-22 Osprey di North Carolina, pada Januari 2000. Pesawat ini diawaki 3 orang dan mampu mengangkut 24 pasukan. Marinir Amerika memiliki 360 pesawat MV-22B dan 48 unit HV-22 untuk melakukan serangan tempur dan misi dukungan tempur. USNAVY/Getty Images
Pasukan Marinir Amerika terjun dari pesawat MV-22 Osprey di North Carolina, pada Januari 2000. Pesawat ini diawaki 3 orang dan mampu mengangkut 24 pasukan. Marinir Amerika memiliki 360 pesawat MV-22B dan 48 unit HV-22 untuk melakukan serangan tempur dan misi dukungan tempur. USNAVY/Getty Images

19 Mei 2015 00:00 WIB