Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang 9 Tahun Semburan Lumpur Lapindo

Tepat 9 tahun sudah lumpur lapindo terus menyembur, mengakibatkan penderitaan bagi warga dan kerugian negara ditaksir mencapai 63 triliun. Hingga saat ini sebagian warga masih terus berjuang, untuk mendapatkan pengantian ganti rugi semburan lumpur. Sidarjo, Jawa Timur, 4 Maret 2007. dok/Cheppy A. Muchlis
Tepat 9 tahun sudah lumpur lapindo terus menyembur, mengakibatkan penderitaan bagi warga dan kerugian negara ditaksir mencapai 63 triliun. Hingga saat ini sebagian warga masih terus berjuang, untuk mendapatkan pengantian ganti rugi semburan lumpur. Sidarjo, Jawa Timur, 4 Maret 2007. dok/Cheppy A. Muchlis

29 Mei 2015 00:00 WIB

Seorang seniman bernama Dadang Christanto, menciptakan 110 patung manusia untuk memperingati kasus lumpur lapindo. Patung tersebut menggambarkan korban lumpur yang kehidupannya dulu sangat bermasyarakat, tapi sekarang tercerai-berai akibat lumpur Sidoarjo. Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 3 Desember 2014. TEMPO/Fully Syafi
Seorang seniman bernama Dadang Christanto, menciptakan 110 patung manusia untuk memperingati kasus lumpur lapindo. Patung tersebut menggambarkan korban lumpur yang kehidupannya dulu sangat bermasyarakat, tapi sekarang tercerai-berai akibat lumpur Sidoarjo. Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 3 Desember 2014. TEMPO/Fully Syafi

29 Mei 2015 00:00 WIB

Kerugian akibat bencana lumpur Sidoarjo mencapai triliyun rupiah, pemerintah berjanji akan melunasi pembayaran dana talangan sebesar Rp 872,1 milyar akan selesai sebelum lebaran tahun 2015. Ribuan warga menjadi korban dan harus mengungsi di tempat pengungsian, dan beberapa warga belum menerima dana penggantian yang dijanjikan pemerintah. Desa Kedungbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2007. dok/Arie Basuki
Kerugian akibat bencana lumpur Sidoarjo mencapai triliyun rupiah, pemerintah berjanji akan melunasi pembayaran dana talangan sebesar Rp 872,1 milyar akan selesai sebelum lebaran tahun 2015. Ribuan warga menjadi korban dan harus mengungsi di tempat pengungsian, dan beberapa warga belum menerima dana penggantian yang dijanjikan pemerintah. Desa Kedungbendo, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2007. dok/Arie Basuki

29 Mei 2015 00:00 WIB

Semburan yang terus meluas menyebabkan terancamnya sebagian wilayah, sehingga pemerintah segera mengambil tindakan dengan mendirikan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), yang didirikan pada tahun 2007. Berbagai usaha untuk menghentikan semburan lumpur dilakukan, menanam bola-bola beton bahkan melibatkan perusahaan asing, tetapi belum dapat meredakan semburan lumpur. Porong Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 28 Mei 2013. TEMPO/Fully Syafi
Semburan yang terus meluas menyebabkan terancamnya sebagian wilayah, sehingga pemerintah segera mengambil tindakan dengan mendirikan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), yang didirikan pada tahun 2007. Berbagai usaha untuk menghentikan semburan lumpur dilakukan, menanam bola-bola beton bahkan melibatkan perusahaan asing, tetapi belum dapat meredakan semburan lumpur. Porong Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 28 Mei 2013. TEMPO/Fully Syafi

29 Mei 2015 00:00 WIB

Lumpur panas yang menyembur dari fasilitas pertambangan PT Lapindo Brantas, menyebabkan  16 desa di 3 kecamatan di Sidoarjo yakni Porong, Jabon dan Tanggulangin terendam lumpur, luasnya semburan lumpur mencapai sekitar 640 hektare. Mengakibatkan ribuan penduduk mengungsi, meninggalkan rumah dan harta benda. Kedungbendo, Sidoarjo, 22 Mei 2007. dok/Arie Basuki
Lumpur panas yang menyembur dari fasilitas pertambangan PT Lapindo Brantas, menyebabkan 16 desa di 3 kecamatan di Sidoarjo yakni Porong, Jabon dan Tanggulangin terendam lumpur, luasnya semburan lumpur mencapai sekitar 640 hektare. Mengakibatkan ribuan penduduk mengungsi, meninggalkan rumah dan harta benda. Kedungbendo, Sidoarjo, 22 Mei 2007. dok/Arie Basuki

29 Mei 2015 00:00 WIB

Tanggal 29 Mei 2006, menjadi hari kelabu bagi sebagian warga Porong Sidoarjo. Semburan lumpur panas muncul akibat kegagalan aktivitas pertambangan, perusahaan tambang PT Minarak Lapindo Jaya. Jutaan kubik lumpur mengenangi wilayah pemukiman dan industri, di sekitar wilayah pengeboran. Tepat pada 29 Mei 2015 peringatan 9 tahun tragedi lumpur Porong-Sidoarjo. Desa Siring, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2007. dok Arie Basuki
Tanggal 29 Mei 2006, menjadi hari kelabu bagi sebagian warga Porong Sidoarjo. Semburan lumpur panas muncul akibat kegagalan aktivitas pertambangan, perusahaan tambang PT Minarak Lapindo Jaya. Jutaan kubik lumpur mengenangi wilayah pemukiman dan industri, di sekitar wilayah pengeboran. Tepat pada 29 Mei 2015 peringatan 9 tahun tragedi lumpur Porong-Sidoarjo. Desa Siring, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2007. dok Arie Basuki

29 Mei 2015 00:00 WIB