Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maasai, Tim Criket Asal Kenya yang Berjiwa Sosial

Seorang pria suku Maasai, Jonathan Ole Meshami memukul bola saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Turnamen bertajuk `Last Male Standing` tersebut digelar di taman nasional yang masih terdapat hewan langka, yakni seekor badak putih. REUTERS
Seorang pria suku Maasai, Jonathan Ole Meshami memukul bola saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Turnamen bertajuk `Last Male Standing` tersebut digelar di taman nasional yang masih terdapat hewan langka, yakni seekor badak putih. REUTERS

15 Juni 2015 00:00 WIB

Jonathan Ole Meshami bersiap memukul bola saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Maasai merupakan prajurit yang berasal dari suku Kenya yang legendaris.  REUTERS
Jonathan Ole Meshami bersiap memukul bola saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Maasai merupakan prajurit yang berasal dari suku Kenya yang legendaris. REUTERS

15 Juni 2015 00:00 WIB

Francis Leimado, bersiap memukul bola saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Tim Maasai merupakan tim Criket yang paling unik di dunia, karena menggunakan rok berwarna merah dan tidak menggunakan baju layaknya tim criket yang ada di dunia. REUTERS
Francis Leimado, bersiap memukul bola saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Tim Maasai merupakan tim Criket yang paling unik di dunia, karena menggunakan rok berwarna merah dan tidak menggunakan baju layaknya tim criket yang ada di dunia. REUTERS

15 Juni 2015 00:00 WIB

Christopher Memusi melempar bola saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Dan yang membedakannya juga, bawah Tim Maasai memiliki jiwa sosial yang tinggi, hadiah dari turnamen Criket disumbangkan semua ke badan HIV Aids yang ada di Kenya. REUTERS
Christopher Memusi melempar bola saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Dan yang membedakannya juga, bawah Tim Maasai memiliki jiwa sosial yang tinggi, hadiah dari turnamen Criket disumbangkan semua ke badan HIV Aids yang ada di Kenya. REUTERS

15 Juni 2015 00:00 WIB

Christopher Memusi berlari saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Lewat Criket, tim Maasai aktif berkampanye menolak pernikahan anak usia dini, diskriminasi terhadap perempuan, mempromosikan gaya hidup sehat dan juga menyebarkan kesadaran tentang HIV/AIDS di bagi anak muda. REUTERS
Christopher Memusi berlari saat bertanding Criket dengan anggota British Army Training Unit (BATUK) dalam turnamen amal taman nasional Laikipia, Kenya, 14 Juni 2015. Lewat Criket, tim Maasai aktif berkampanye menolak pernikahan anak usia dini, diskriminasi terhadap perempuan, mempromosikan gaya hidup sehat dan juga menyebarkan kesadaran tentang HIV/AIDS di bagi anak muda. REUTERS

15 Juni 2015 00:00 WIB

Anggota tim Criket Maasai, berpose dengan salah satu badak putih yang masih ada di taman nasional Laikipia, Kenya 14 Juni 2015. Selain berkampanye untuk hidup sehat dan terhindar dari HIV/AID, tim Maasai juga mengkampanyekan kesadaran manusia dalam menjaga dan melestarikan satwa langka yang ada di dunia. REUTERS
Anggota tim Criket Maasai, berpose dengan salah satu badak putih yang masih ada di taman nasional Laikipia, Kenya 14 Juni 2015. Selain berkampanye untuk hidup sehat dan terhindar dari HIV/AID, tim Maasai juga mengkampanyekan kesadaran manusia dalam menjaga dan melestarikan satwa langka yang ada di dunia. REUTERS

15 Juni 2015 00:00 WIB