Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyusuri Gugusan Batuan Karts Rammang-rammang

Wisatawan menyusuri lorong batu karts yang terbentuk secara alami di gugusan batuan karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dapat juga dinikmati melalui jalur sungai dengan naik perahu. TEMPO/Iqbal lubis
Wisatawan menyusuri lorong batu karts yang terbentuk secara alami di gugusan batuan karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dapat juga dinikmati melalui jalur sungai dengan naik perahu. TEMPO/Iqbal lubis

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Perahu mengantar wisatawan mengeliling gugusan batu karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Objek wisata ini sangat mudah dijangkau karena hanya beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi. TEMPO/Iqbal lubis
Perahu mengantar wisatawan mengeliling gugusan batu karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Objek wisata ini sangat mudah dijangkau karena hanya beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi. TEMPO/Iqbal lubis

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Wisatawan menyusuri lorong batu karts yang terbentuk secara alami di gugusan batuan karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dapat juga dinikmati melalui jalur sungai dengan naik perahu. TEMPO/Iqbal lubis
Wisatawan menyusuri lorong batu karts yang terbentuk secara alami di gugusan batuan karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dapat juga dinikmati melalui jalur sungai dengan naik perahu. TEMPO/Iqbal lubis

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Wisatawan menyusuri lorong batu karts yang terbentuk secara alami di gugusan batuan karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dapat juga dinikmati melalui jalur sungai dengan naik perahu. TEMPO/Iqbal lubis
Wisatawan menyusuri lorong batu karts yang terbentuk secara alami di gugusan batuan karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dapat juga dinikmati melalui jalur sungai dengan naik perahu. TEMPO/Iqbal lubis

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Wisatawan mengabadikan gugusan batu karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Rammang-rammang berasal dari Bahasa Makassar, yang berarti awan atau kabut. TEMPO/Iqbal lubis
Wisatawan mengabadikan gugusan batu karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Rammang-rammang berasal dari Bahasa Makassar, yang berarti awan atau kabut. TEMPO/Iqbal lubis

5 Agustus 2015 00:00 WIB

Wisatawan menyusuri lorong batu karts yang terbentuk secara alami di gugusan batuan karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dapat juga dinikmati melalui jalur sungai dengan naik perahu. TEMPO/Iqbal lubis
Wisatawan menyusuri lorong batu karts yang terbentuk secara alami di gugusan batuan karst Rammang-rammang, di Maros, Sulawesi Selatan, 05 Agustus 2015. Indahnya panorama pebukitan karst dengan warna batuan dominan hitam dapat juga dinikmati melalui jalur sungai dengan naik perahu. TEMPO/Iqbal lubis

5 Agustus 2015 00:00 WIB