Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Digerus Sepatu Impor, Industri Rumahan Lokal Menjerit

Pekerja mengemas sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pekerja mengemas sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

7 Agustus 2015 00:00 WIB

Sepatu wanita hasil produksi industri rumahan di daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Sepatu wanita hasil produksi industri rumahan di daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

7 Agustus 2015 00:00 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

7 Agustus 2015 00:00 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

7 Agustus 2015 00:00 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

7 Agustus 2015 00:00 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu di industri rumahan daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Menurut Kholik sang pemilik, omzet pabrik sepatu di tempatnya tahun ini menurun hingga 50 persen karena sepinya pemesan. Produk industri rumahan semakin sulit bersaing dengan sepatu impor dari cina karena harganya jauh lebih murah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

7 Agustus 2015 00:00 WIB