Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Amerika Terhadap Rumah Sakit Mendapat Kecaman

Presiden Medecins Sans Frontieres (MSF) International atau Dokter Lintas Batas, Joanne Liu saat jumpa pers di Genewa, Swiss, 7 Oktober 2015. MSF menuntut dibentuknya inverstigasi independen untuk menyelidiki pemboman rumah sakit di Kuduz, Afghanistan yang dilakukan tentara Amerika Serkat pada 3 Oktober lalu. REUTERS/Denis Balibouse
Presiden Medecins Sans Frontieres (MSF) International atau Dokter Lintas Batas, Joanne Liu saat jumpa pers di Genewa, Swiss, 7 Oktober 2015. MSF menuntut dibentuknya inverstigasi independen untuk menyelidiki pemboman rumah sakit di Kuduz, Afghanistan yang dilakukan tentara Amerika Serkat pada 3 Oktober lalu. REUTERS/Denis Balibouse

8 Oktober 2015 00:00 WIB

Staff Rumah sakit Dokter Tanpa Batas yang menjadi korban serangang Amerika Serikat di Kunduz, Afghanistan, pada 3 Oktober 2015. Joanne Liu, presiden organisasi Dokter Tanpa Batas Internasional, mengatakan bahwa penyerangan tersebut tidak hanya menyerang rumah sakit tetapi juga Konvensi Genewa. REUTERS/Medecins Sans Frontieres/Handout via Reuters
Staff Rumah sakit Dokter Tanpa Batas yang menjadi korban serangang Amerika Serikat di Kunduz, Afghanistan, pada 3 Oktober 2015. Joanne Liu, presiden organisasi Dokter Tanpa Batas Internasional, mengatakan bahwa penyerangan tersebut tidak hanya menyerang rumah sakit tetapi juga Konvensi Genewa. REUTERS/Medecins Sans Frontieres/Handout via Reuters

8 Oktober 2015 00:00 WIB

Organisasi Dokter Tanpa Batas (MSF) menyebut rumah sakit ini adalah satu-satunya fasilitas bedah gratis di Timur laut Afghanistan. MSF mengatakan bahwa pada 2014 lebih dari 22.000 pasien menerima perawatan dan lebih dari 5.900 prosedur bedah telah dilakukan. REUTERS/Medecins Sans Frontieres/Handout via Reuters
Organisasi Dokter Tanpa Batas (MSF) menyebut rumah sakit ini adalah satu-satunya fasilitas bedah gratis di Timur laut Afghanistan. MSF mengatakan bahwa pada 2014 lebih dari 22.000 pasien menerima perawatan dan lebih dari 5.900 prosedur bedah telah dilakukan. REUTERS/Medecins Sans Frontieres/Handout via Reuters

8 Oktober 2015 00:00 WIB

Rumah Sakit Dokter Tanpa Batas terbakar setelah disereang tentara Amerika Serikat di Kunduz, Afghanistan, 3 Oktober 2015. MSF menyebutkan bahwa 10 pasien dan 12 staf MSF tewas. Serangan ini juga menyebabkan 37 orang cedera, termasuk 19 tim medis MSF. Medecins Sans Frontieres via AP
Rumah Sakit Dokter Tanpa Batas terbakar setelah disereang tentara Amerika Serikat di Kunduz, Afghanistan, 3 Oktober 2015. MSF menyebutkan bahwa 10 pasien dan 12 staf MSF tewas. Serangan ini juga menyebabkan 37 orang cedera, termasuk 19 tim medis MSF. Medecins Sans Frontieres via AP

8 Oktober 2015 00:00 WIB

Rumah Sakit Dokter Tanpa Batas yang hancur di Kunduz, Afghanistan, 3 Oktober 2015. Juru bicara Gedung Putih menyebutkan bahwa presiden Obama telah bicara dan minta maaf kepada presiden MSF, Joanne Liu dan berjanji akan melakukan penyelidikan. Obama juga telah menghubungi presiden Afghanistan, Ashraf Ghani  untuk berbicara soal kesalahan serangan ini. Medecins Sans Frontieres via AP
Rumah Sakit Dokter Tanpa Batas yang hancur di Kunduz, Afghanistan, 3 Oktober 2015. Juru bicara Gedung Putih menyebutkan bahwa presiden Obama telah bicara dan minta maaf kepada presiden MSF, Joanne Liu dan berjanji akan melakukan penyelidikan. Obama juga telah menghubungi presiden Afghanistan, Ashraf Ghani untuk berbicara soal kesalahan serangan ini. Medecins Sans Frontieres via AP

8 Oktober 2015 00:00 WIB

Komisaris Badan HAM PBB asal Yordania,  Zeid Raad al-Hussein mengatakan bahwa serangan terhadap rumah sakit sangat tragis, tidak dapat dimaafkan, serta perlu dilakukan penyelidikan. Jika dilakukan dengan sengaja bahkan dapat dikatagorikan sebagai kejahatan perang. AP/Keystone, Martial Trezzini
Komisaris Badan HAM PBB asal Yordania, Zeid Raad al-Hussein mengatakan bahwa serangan terhadap rumah sakit sangat tragis, tidak dapat dimaafkan, serta perlu dilakukan penyelidikan. Jika dilakukan dengan sengaja bahkan dapat dikatagorikan sebagai kejahatan perang. AP/Keystone, Martial Trezzini

8 Oktober 2015 00:00 WIB