Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rudal Meteor, Penghancur Pesawat yang Cepat dan Senyap

Rudal jarak jauh Meteor digunakan pesawat tempur untuk menghadapi pertempuran udara, atau biasa disebut BVR (Beyond Visual Range). Digagas pertama kali oleh departemen pertahanan Inggris untuk melengkapi persenjataan Eurofighter Typhoon, namun digunakan juga oleh Saab Gripen. Rudal yang telah digunakan oleh enam negara ini, dipandu menggunakan radar homing dan mampu menyasar jet berbadan besar hingga UAV. defense.gouv
Rudal jarak jauh Meteor digunakan pesawat tempur untuk menghadapi pertempuran udara, atau biasa disebut BVR (Beyond Visual Range). Digagas pertama kali oleh departemen pertahanan Inggris untuk melengkapi persenjataan Eurofighter Typhoon, namun digunakan juga oleh Saab Gripen. Rudal yang telah digunakan oleh enam negara ini, dipandu menggunakan radar homing dan mampu menyasar jet berbadan besar hingga UAV. defense.gouv

7 November 2015 00:00 WIB

Meteor dirancang konsorsium Eropa dan dikembangkan oleh pabrikan MBDA. Rudal canggih ini mampu bertahan dari sistem jamming dan mampu bertukar data dengan pesawat dan sangat mudah digunakan oleh pilot pesawat tempur. Rudal Meteor memiliki performa yang menggagumkan saat terbang, berkat sistem ramjet berbahan bakar padat yang diproduksi Bayern-Chemie, Jerman. Rudal ini mampu meledak menggunakan sumbu impak atau proximity fuse. roxelgroup.com
Meteor dirancang konsorsium Eropa dan dikembangkan oleh pabrikan MBDA. Rudal canggih ini mampu bertahan dari sistem jamming dan mampu bertukar data dengan pesawat dan sangat mudah digunakan oleh pilot pesawat tempur. Rudal Meteor memiliki performa yang menggagumkan saat terbang, berkat sistem ramjet berbahan bakar padat yang diproduksi Bayern-Chemie, Jerman. Rudal ini mampu meledak menggunakan sumbu impak atau proximity fuse. roxelgroup.com

7 November 2015 00:00 WIB

Perbedaan mendasar antara sumbu impak dengan proximity fuse adalah, sumbu impak mengharuskan rudal menabrak tubuh sasaran atau pesawat untuk meledakan detonasi rudal. Sedangkan proximity fuse, rudal dapat meledak sendiri jika rudal sudah berada sangat dekat dengan sasaran. Meteor menggunakan sistem navigasi dan penuntun autonomous terminal guidance dan inertial mid-course. Jika rudal Meteor meledak, ratusan baja berukuran kecil akan merobek badan pesawat dan menghancurkannya. bemil.chosun.com
Perbedaan mendasar antara sumbu impak dengan proximity fuse adalah, sumbu impak mengharuskan rudal menabrak tubuh sasaran atau pesawat untuk meledakan detonasi rudal. Sedangkan proximity fuse, rudal dapat meledak sendiri jika rudal sudah berada sangat dekat dengan sasaran. Meteor menggunakan sistem navigasi dan penuntun autonomous terminal guidance dan inertial mid-course. Jika rudal Meteor meledak, ratusan baja berukuran kecil akan merobek badan pesawat dan menghancurkannya. bemil.chosun.com

7 November 2015 00:00 WIB

Rudal Meteor sangat mudah dipasang dan digunakan oleh beragam pesawat tempur, seperti Eurofighter, Rafale, Gripen, dan F-35 Lighting. Pabrikan Saab dan Eurofighter menawarkan rudal Meteor kepada TNI AU, menjadi bagian paket pengadaan pesawat pengganti F5 Tiger. Meteor memburu target menggunakan radar seeker, dan mampu menghitung sendiri probilitas perkenaan di udara. Meteor juga dilengkapi dengan Inertial Measurement System (IMS), yang disuplai oleh Litef. malaysiadefense.com
Rudal Meteor sangat mudah dipasang dan digunakan oleh beragam pesawat tempur, seperti Eurofighter, Rafale, Gripen, dan F-35 Lighting. Pabrikan Saab dan Eurofighter menawarkan rudal Meteor kepada TNI AU, menjadi bagian paket pengadaan pesawat pengganti F5 Tiger. Meteor memburu target menggunakan radar seeker, dan mampu menghitung sendiri probilitas perkenaan di udara. Meteor juga dilengkapi dengan Inertial Measurement System (IMS), yang disuplai oleh Litef. malaysiadefense.com

7 November 2015 00:00 WIB

Rudal Meteor dilengkapi dengan mesin ramjet buatan Bayern-Chemie, yang mampu mendorong Meteor hingga kecepatan 4 mach dengan jarak jelajah mencapai 100 km. Kemampuan tersebut berkat teknologi Electronics and Propulsion Control Unit (EPCU), sistem tersebut mengatur kebutuhan bahan bakar selama rudal mengejar sasaran, sehingga rudal Meteor mampu mengejar target secara efesien dengan presisi yang tinggi. bemil.chosun.com
Rudal Meteor dilengkapi dengan mesin ramjet buatan Bayern-Chemie, yang mampu mendorong Meteor hingga kecepatan 4 mach dengan jarak jelajah mencapai 100 km. Kemampuan tersebut berkat teknologi Electronics and Propulsion Control Unit (EPCU), sistem tersebut mengatur kebutuhan bahan bakar selama rudal mengejar sasaran, sehingga rudal Meteor mampu mengejar target secara efesien dengan presisi yang tinggi. bemil.chosun.com

7 November 2015 00:00 WIB

Salah satu yang paling ditakuti dari rudal Meteor adalah kemampuan meluncur dengan senyap, atau biasa disebut stealth. Meteor juga sanggup ditembakan dalam berbagai macam kondisi cuaca, dan beragam target secara simultan. Saingan terberat dari rudal ini adalah IRIS-T dan R-77 yang memiliki karakter hampir serupa dengan Meteor. Penggunaan rudal BVR Meteor kini menjadi sangat penting mengingat pertempuran udara tidak lagi didominasi oleh laga dog fight, melainkan pertempuran jarak jauh mengandalkan deteksi dini dan rudal. aviationews.eu
Salah satu yang paling ditakuti dari rudal Meteor adalah kemampuan meluncur dengan senyap, atau biasa disebut stealth. Meteor juga sanggup ditembakan dalam berbagai macam kondisi cuaca, dan beragam target secara simultan. Saingan terberat dari rudal ini adalah IRIS-T dan R-77 yang memiliki karakter hampir serupa dengan Meteor. Penggunaan rudal BVR Meteor kini menjadi sangat penting mengingat pertempuran udara tidak lagi didominasi oleh laga dog fight, melainkan pertempuran jarak jauh mengandalkan deteksi dini dan rudal. aviationews.eu

7 November 2015 00:00 WIB