Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Su-24 Ditembak Jatuh, Rusia Geser Kapal Penjelajahnya ke Suriah

Jatuhnya pesawat Su-24 milik Rusia akibat ditembak F-16 Turki, saat melakukan misi pemboman di basis ISIS di Suriah, membuat Rusia marah dan mengerahkan salah satu kapal perang paling ditakuti di dunia, yaitu Moskva dari kelas Slava. Kapal penjelajah kelas Slava merupakan kapal perang tipe anti serangan udara dan anti kapal selam, sehingga sangat tepat Rusia mengerahkan Slava Class untuk melindungi aset udaranya saat melakukan misi pemboman. imgur.com
Jatuhnya pesawat Su-24 milik Rusia akibat ditembak F-16 Turki, saat melakukan misi pemboman di basis ISIS di Suriah, membuat Rusia marah dan mengerahkan salah satu kapal perang paling ditakuti di dunia, yaitu Moskva dari kelas Slava. Kapal penjelajah kelas Slava merupakan kapal perang tipe anti serangan udara dan anti kapal selam, sehingga sangat tepat Rusia mengerahkan Slava Class untuk melindungi aset udaranya saat melakukan misi pemboman. imgur.com

26 November 2015 00:00 WIB

Penjelajah kelas Slava, Soviet menyebutnya Project 1164 Atlant, dibangun oleh Nikolayev Shipyard, pada Januari 1983. Awalnya diberi nama Slava kemudian diganti menjadi Moskva pada tahun 1995. Kapal ini diretrofit agar mampu menghadapi perang laut moderen yang kompleks, pada 1990. Slava digolongkan sebagai kapal perang jenis battle cruiser. Salah satu yang mencolok dari Slava class adalah, terdapatnya tabung missil berukuran sangat besar di sisi kanan dan kiri. Slava sendiri mampu menampung 16 tabung rudal anti kapal tipe P-500 Bazalt, yang terkenal sangat berbahaya.  rt.com
Penjelajah kelas Slava, Soviet menyebutnya Project 1164 Atlant, dibangun oleh Nikolayev Shipyard, pada Januari 1983. Awalnya diberi nama Slava kemudian diganti menjadi Moskva pada tahun 1995. Kapal ini diretrofit agar mampu menghadapi perang laut moderen yang kompleks, pada 1990. Slava digolongkan sebagai kapal perang jenis battle cruiser. Salah satu yang mencolok dari Slava class adalah, terdapatnya tabung missil berukuran sangat besar di sisi kanan dan kiri. Slava sendiri mampu menampung 16 tabung rudal anti kapal tipe P-500 Bazalt, yang terkenal sangat berbahaya. rt.com

26 November 2015 00:00 WIB

Slava memiliki panjang 186,4 meter, lebar 20,8 meter, dan draft mencapai 8 meter. Kapal ini sanggup membawa 529 pelaut. Persenjataan kapal penjelajah ini tidak bisa dianggap enteng, 16 rudal P-500 Bazalt, 64 rudal pertahanan udara S-300PMPU, dan rudal udara OSA-M. Selain rudal, kelas Slava dilengkapi dengan meriam multi laras AK-130, torpedo M57 Quintuple kaliber 533mm, roket anti kapal selam RBU 6000. Slava juga mampu menembakan rudal nuklir jarak jauh yang sangat ditakuti. Penjelajah berat ini mampu membawa heli Kamov Ka-25 atau Ka-27. military-today.com
Slava memiliki panjang 186,4 meter, lebar 20,8 meter, dan draft mencapai 8 meter. Kapal ini sanggup membawa 529 pelaut. Persenjataan kapal penjelajah ini tidak bisa dianggap enteng, 16 rudal P-500 Bazalt, 64 rudal pertahanan udara S-300PMPU, dan rudal udara OSA-M. Selain rudal, kelas Slava dilengkapi dengan meriam multi laras AK-130, torpedo M57 Quintuple kaliber 533mm, roket anti kapal selam RBU 6000. Slava juga mampu menembakan rudal nuklir jarak jauh yang sangat ditakuti. Penjelajah berat ini mampu membawa heli Kamov Ka-25 atau Ka-27. military-today.com

26 November 2015 00:00 WIB

Selain senjata yang lengkap, Slava juga memiliki sensor canggih yang terdiri dari MR-800 Voshkod, radar pencari sasaran udara MR-700 Fregat, dan sonar MG-322 Tigan-2T. Penjelajah kelas Slava tidak hanya mampu memantau permukaan laut saja, namun wilayah udara dan dalam lautan juga dimonitor sehingga kapal ini mampu melakoni perang permukaan, udara, dan bawah laut. Kombinasi radar dan senjata, membuat awak F-16 Turki tidak bisa lagi menganggap enteng kehadiran Rusia, terlebih Rusia berencana menghadirkan S-400 rudal anti pertahanan udara yang sangat canggih. reddit.com
Selain senjata yang lengkap, Slava juga memiliki sensor canggih yang terdiri dari MR-800 Voshkod, radar pencari sasaran udara MR-700 Fregat, dan sonar MG-322 Tigan-2T. Penjelajah kelas Slava tidak hanya mampu memantau permukaan laut saja, namun wilayah udara dan dalam lautan juga dimonitor sehingga kapal ini mampu melakoni perang permukaan, udara, dan bawah laut. Kombinasi radar dan senjata, membuat awak F-16 Turki tidak bisa lagi menganggap enteng kehadiran Rusia, terlebih Rusia berencana menghadirkan S-400 rudal anti pertahanan udara yang sangat canggih. reddit.com

26 November 2015 00:00 WIB

Penjelajah kelas Slava dilengkapi dengan dapur pacu yang sangat kuat, kombinasi gas propulsi sistem atau COGOG dengan 4 mesin turbin M8KF mampu mendorong Slava dengan kekuatan mencapai 120.000 hp. Slava sanggup menjelajah hingga jarak 11.000 km, dengan kecepatan mencapai 32 knot. Tercatat Rusia mengoperasikan 3 kapal jenis Slava, yang terdiri dari Moskva, Marshal Ustinov, dan Varyag. ethnos.gr
Penjelajah kelas Slava dilengkapi dengan dapur pacu yang sangat kuat, kombinasi gas propulsi sistem atau COGOG dengan 4 mesin turbin M8KF mampu mendorong Slava dengan kekuatan mencapai 120.000 hp. Slava sanggup menjelajah hingga jarak 11.000 km, dengan kecepatan mencapai 32 knot. Tercatat Rusia mengoperasikan 3 kapal jenis Slava, yang terdiri dari Moskva, Marshal Ustinov, dan Varyag. ethnos.gr

26 November 2015 00:00 WIB

Setelah Turki menembak jatuh Su-24, Rusia menggeser penjalajah Moskva dari laut Mediterania ke Pantai Latakia, Suriah, untuk melindungi pangkalan udara di Latkia dan jet tempurnya. Penjelajah ini siap meluncurkan rudal permukaan ke udara jarak jauh untuk menghancurkan ancaman serangan udara. Rusia kini menjadikan penjelajah kelas Slava sebagai salah satu perisai udara armada bomber taktis miliknya, Su-24 saat melakukan misi pemboman terhadap posisi ISIS di Suriah. c7f.navy.mil
Setelah Turki menembak jatuh Su-24, Rusia menggeser penjalajah Moskva dari laut Mediterania ke Pantai Latakia, Suriah, untuk melindungi pangkalan udara di Latkia dan jet tempurnya. Penjelajah ini siap meluncurkan rudal permukaan ke udara jarak jauh untuk menghancurkan ancaman serangan udara. Rusia kini menjadikan penjelajah kelas Slava sebagai salah satu perisai udara armada bomber taktis miliknya, Su-24 saat melakukan misi pemboman terhadap posisi ISIS di Suriah. c7f.navy.mil

26 November 2015 00:00 WIB