Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suka Cita Keluarga atas Pembebasan 10 ABK WNI

Warga dan keluarga korban penyanderaan Abu Sayyaf, Bayu Oktavianto, melakukan salat hajat atas pembebasan sandera kelompok di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, 1 Mei 2016. Keluarga melakukan doa bersama atas pembebasan 10 ABK WNI dengan selamat. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Warga dan keluarga korban penyanderaan Abu Sayyaf, Bayu Oktavianto, melakukan salat hajat atas pembebasan sandera kelompok di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, 1 Mei 2016. Keluarga melakukan doa bersama atas pembebasan 10 ABK WNI dengan selamat. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

2 Mei 2016 00:00 WIB

Rahayu (47) ibu dari Bayu Oktavianto, menunjukkan putranya saat menyaksikan berita televisi pembebasan korban sandera Abu Sayyaf di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Sebanyak 10 ABK berhasil dibebaskan dengan proses negosiasi tanpa uang tebusan. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Rahayu (47) ibu dari Bayu Oktavianto, menunjukkan putranya saat menyaksikan berita televisi pembebasan korban sandera Abu Sayyaf di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Sebanyak 10 ABK berhasil dibebaskan dengan proses negosiasi tanpa uang tebusan. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

2 Mei 2016 00:00 WIB

Sutomo (48) ayah dari korban penyanderaan, Bayu Oktavianto, di samping televisi yang memberitakan pembebasan sandera Abu Sayyaf di Miliran, Delanggu, Klaten, 1 Mei 2016. Sepuluh WNI tiba di Jakarta pada Ahad malam. ANTARA/Aloysius Jarot
Sutomo (48) ayah dari korban penyanderaan, Bayu Oktavianto, di samping televisi yang memberitakan pembebasan sandera Abu Sayyaf di Miliran, Delanggu, Klaten, 1 Mei 2016. Sepuluh WNI tiba di Jakarta pada Ahad malam. ANTARA/Aloysius Jarot

2 Mei 2016 00:00 WIB

Mansyur Halide (53) ayah dari Wawan Saputera, salah satu sandera Abu Sayyaf menunjukkan foto anaknya di rumahnya kawasan Antang, Makassar, 1 Mei 2016. Saat ini 10 ABK tersebut sedang menjalani pemeriksaan di RSPAD Gatot Soebroto. TEMPO/Iqbal Lubis
Mansyur Halide (53) ayah dari Wawan Saputera, salah satu sandera Abu Sayyaf menunjukkan foto anaknya di rumahnya kawasan Antang, Makassar, 1 Mei 2016. Saat ini 10 ABK tersebut sedang menjalani pemeriksaan di RSPAD Gatot Soebroto. TEMPO/Iqbal Lubis

2 Mei 2016 00:00 WIB

Mansyur Halide (kiri), bersama istrinya Ratnawati Nompo (kanan), menonton televisi sambil memegang foto Wawan Saputera, korban sandera Abu Sayyaf di Makassar,  Minggu 1 Mei 2016. Kelompok militan sempat meminta uang tebusan senilai Rp 14,2 miliar untuk pembebasan 10 ABK tersebut. TEMPO/Iqbal Lubis
Mansyur Halide (kiri), bersama istrinya Ratnawati Nompo (kanan), menonton televisi sambil memegang foto Wawan Saputera, korban sandera Abu Sayyaf di Makassar, Minggu 1 Mei 2016. Kelompok militan sempat meminta uang tebusan senilai Rp 14,2 miliar untuk pembebasan 10 ABK tersebut. TEMPO/Iqbal Lubis

2 Mei 2016 00:00 WIB

Mansyur Halide (53), menunjukan foto anaknya, Wawan Saputera, di depan kapal Brahma, di rumahnya kawasan Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 1 Mei 2016. Pihak keluarga berharap dapat berkumpul lagi dengan 10 ABK tersebut. TEMPO/Iqbal Lubis
Mansyur Halide (53), menunjukan foto anaknya, Wawan Saputera, di depan kapal Brahma, di rumahnya kawasan Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 1 Mei 2016. Pihak keluarga berharap dapat berkumpul lagi dengan 10 ABK tersebut. TEMPO/Iqbal Lubis

2 Mei 2016 00:00 WIB