Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unjuk Kekuatan, Tiga Bomber Amerika Terbang Bersama di Pasifik

Tiga pesawat pembom Amerika Serikat, B-52 Stratofortress, B-1 Lancer, dan B-2 Spirit, terbang bersama dari Pangkalan Udara Andersen, Guam, pada 17 Agustus 2016. Terbangnya tiga bomber strategis ini merupakan yang pertama dalam sejarah di wilayah Komando Pasifik Amerika Serikat. Bomber B-1 akan ditempatkan sementara, untuk mendukung misi penempatan bomber stategis di Guam.  U.S. Air Force/Senior Airman Joshua Smoot
Tiga pesawat pembom Amerika Serikat, B-52 Stratofortress, B-1 Lancer, dan B-2 Spirit, terbang bersama dari Pangkalan Udara Andersen, Guam, pada 17 Agustus 2016. Terbangnya tiga bomber strategis ini merupakan yang pertama dalam sejarah di wilayah Komando Pasifik Amerika Serikat. Bomber B-1 akan ditempatkan sementara, untuk mendukung misi penempatan bomber stategis di Guam. U.S. Air Force/Senior Airman Joshua Smoot

18 Agustus 2016 00:00 WIB

Tiga bomber strategis Amerika, B-52 Stratofortress, B-1 Lancer, dan B-2 Spirit, bersiap lepas landas di Pangkalan Udara Andersen, Guam, 17 Agustus 2016. Penempatan tiga tipe bomber ini untuk mendukung misi-misi Amerika Serikat di kawasan Pasifik dan memperlihatkan kemampuan serta komitmen Amerika untuk menjaga keamanan global. U.S. Air Force/Senior Airman Joshua Smoot
Tiga bomber strategis Amerika, B-52 Stratofortress, B-1 Lancer, dan B-2 Spirit, bersiap lepas landas di Pangkalan Udara Andersen, Guam, 17 Agustus 2016. Penempatan tiga tipe bomber ini untuk mendukung misi-misi Amerika Serikat di kawasan Pasifik dan memperlihatkan kemampuan serta komitmen Amerika untuk menjaga keamanan global. U.S. Air Force/Senior Airman Joshua Smoot

18 Agustus 2016 00:00 WIB

B-52 Stratofortress, biasa disebut BUFF, merupakan pembom strategis super berat yang dirancang untuk meluncurkan bom nuklir. Pesawat buatan Boeing ini diawaki oleh 5 kru yang terdiri dari pilot, copilot, weapon system officer, navigator, electronic warfare officer. Kecepatan terbang dari bomber ini mencapai 1.047 km/jam, dengan jangkauan terbang 16.232 km, dengan ketinggian 15 km. BUFF mampu membawa seluruh jenis bom yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Chung Sung-Jun/Getty Images
B-52 Stratofortress, biasa disebut BUFF, merupakan pembom strategis super berat yang dirancang untuk meluncurkan bom nuklir. Pesawat buatan Boeing ini diawaki oleh 5 kru yang terdiri dari pilot, copilot, weapon system officer, navigator, electronic warfare officer. Kecepatan terbang dari bomber ini mencapai 1.047 km/jam, dengan jangkauan terbang 16.232 km, dengan ketinggian 15 km. BUFF mampu membawa seluruh jenis bom yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Chung Sung-Jun/Getty Images

18 Agustus 2016 00:00 WIB

Pesawat pembom B-1B Lancer diproduksi oleh Rockwell, sekarang menjadi bagian Boeing, pada 18 Oktober 1984. Bomber ini merupakan pengembangan dari B-1A, prototipe pesawat pembom strategis, yang dibuat pada 1970. Program bomber B-1A hanya sampai pada pembuatan empat prototipe dan dilanjutkan 10 tahun kemudian menjadi B-1B Lancer yang memiliki teknologi siluman. Awalnya, bomber B-1B Lancer dirancang untuk membawa bom nuklir, namun setelah Uni Soviet pecah, pesawat ini juga digunakan untuk membawa bom konvesional. Bomber B-1B mampu membawa 84 bom 500lb dan terbang selama 10 jam tanpa mengisi ulang bahan bakar. Sean Gallup/Getty Images
Pesawat pembom B-1B Lancer diproduksi oleh Rockwell, sekarang menjadi bagian Boeing, pada 18 Oktober 1984. Bomber ini merupakan pengembangan dari B-1A, prototipe pesawat pembom strategis, yang dibuat pada 1970. Program bomber B-1A hanya sampai pada pembuatan empat prototipe dan dilanjutkan 10 tahun kemudian menjadi B-1B Lancer yang memiliki teknologi siluman. Awalnya, bomber B-1B Lancer dirancang untuk membawa bom nuklir, namun setelah Uni Soviet pecah, pesawat ini juga digunakan untuk membawa bom konvesional. Bomber B-1B mampu membawa 84 bom 500lb dan terbang selama 10 jam tanpa mengisi ulang bahan bakar. Sean Gallup/Getty Images

18 Agustus 2016 00:00 WIB

B-2 Spirit merupakan bomber paling sulit dilacak dan ditangkap oleh radar. Pesawat pembom B-2 diirancang oleh Northrop Grumman, pada 17 Juli 1989. Pembom strategis ini diawaki oleh 2 orang pilot dan co pilot. B-2 mampu terbang hingga kecepatan 0.95 mach, ketinggian terbang 15 km, dan jangkauan terbang hingga 11.100 km. Misi yang diemban oleh B-2 adalah menembus pertahanan lawan untuk meluncurkan serangan bom nuklir yang mematikan. Ethan Miller/Getty Images
B-2 Spirit merupakan bomber paling sulit dilacak dan ditangkap oleh radar. Pesawat pembom B-2 diirancang oleh Northrop Grumman, pada 17 Juli 1989. Pembom strategis ini diawaki oleh 2 orang pilot dan co pilot. B-2 mampu terbang hingga kecepatan 0.95 mach, ketinggian terbang 15 km, dan jangkauan terbang hingga 11.100 km. Misi yang diemban oleh B-2 adalah menembus pertahanan lawan untuk meluncurkan serangan bom nuklir yang mematikan. Ethan Miller/Getty Images

18 Agustus 2016 00:00 WIB