Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

94 Negara ikuti Bali Democracy Forum ke-IX di Nusa Dua, Bali.

Editor

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan (kedua kiri) dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan (kedua kiri) dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

8 Desember 2016 00:00 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kanan) menyambut kedatangan mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Gubernur Bali Made Mangku Pastika (kanan) menyambut kedatangan mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

8 Desember 2016 00:00 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan (kesembilan kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi (kesebelas kanan) berfoto bersama menteri-menteri dan delegasi negara peserta dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan (kesembilan kiri) dan Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi (kesebelas kanan) berfoto bersama menteri-menteri dan delegasi negara peserta dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

8 Desember 2016 00:00 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

8 Desember 2016 00:00 WIB

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama  Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi (kelima kiri) berbincang dengan sejumlah bersama menteri luar negeri dan delegasi negara sahabat dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi (kelima kiri) berbincang dengan sejumlah bersama menteri luar negeri dan delegasi negara sahabat dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

8 Desember 2016 00:00 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan patron Intstitut Perdamaian dan Demokrasi (IPD) Hassan Wirayuda (kedua kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi (kedua kanan) dan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika (kiri) dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan patron Intstitut Perdamaian dan Demokrasi (IPD) Hassan Wirayuda (kedua kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi (kedua kanan) dan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika (kiri) dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

8 Desember 2016 00:00 WIB