Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Guillermo Amor, Sang Penemu Bibit-bibit Emas FC Barcelona

Direktur pengembangan bakat FC Barcelona, Guillermo Amor berfoto di kamp Joan Gamper, tempat latihan klub tersebut di Barcelona. Amor (45 tahun) adalah mantan pemain tengah Barca, dulu ia menjadi anak didik pelatih legendaris Johan Cruyff dan sempat merasakan sukses ketika Barcelona memenangkan Liga Champion pada 1992 dan diberi gelar the dream team.
Direktur pengembangan bakat FC Barcelona, Guillermo Amor berfoto di kamp Joan Gamper, tempat latihan klub tersebut di Barcelona. Amor (45 tahun) adalah mantan pemain tengah Barca, dulu ia menjadi anak didik pelatih legendaris Johan Cruyff dan sempat merasakan sukses ketika Barcelona memenangkan Liga Champion pada 1992 dan diberi gelar the dream team." REUTERS/Albert Gea

28 Maret 2013 00:00 WIB

Tidak hanya menjadi pelatih yang mendatangkan kesuksesan bagi FC Barcelona, Johan Cruyff juga yang meletakan dasar sistem perekrutan bibit muda tim tersebut. Kini Guillermo Amor menerapkan sistem perekrutan dan pendidikan bakat muda Barca dengan sangat baik, sehingga bisa menghasilkan tim hebat seperti sekarang. REUTERS/Albert Gea
Tidak hanya menjadi pelatih yang mendatangkan kesuksesan bagi FC Barcelona, Johan Cruyff juga yang meletakan dasar sistem perekrutan bibit muda tim tersebut. Kini Guillermo Amor menerapkan sistem perekrutan dan pendidikan bakat muda Barca dengan sangat baik, sehingga bisa menghasilkan tim hebat seperti sekarang. REUTERS/Albert Gea

28 Maret 2013 00:00 WIB

Guillermo Amor telah menghabiskan 2/3 umurnya menjadi manajer perekrutan bibit muda FC Barcelona. Menurut Guillermo Amor, dia bisa mengetahui bakat besar seorang pesepakbola muda berdasarkan instingnya, dan dia mampu melihat perbedaan mencolok pada seorang anak muda yang berpotensi. REUTERS/Albert Gea
Guillermo Amor telah menghabiskan 2/3 umurnya menjadi manajer perekrutan bibit muda FC Barcelona. Menurut Guillermo Amor, dia bisa mengetahui bakat besar seorang pesepakbola muda berdasarkan instingnya, dan dia mampu melihat perbedaan mencolok pada seorang anak muda yang berpotensi. REUTERS/Albert Gea

28 Maret 2013 00:00 WIB

Guillermo Amor berpendapat, seorang pesepakbola seperti Xavi, Lionel Messi, atau Iniesta bisa hebat seperti sekarang dikarenakan kesabaran dan sistem pendidikan yang mendukung. Bahkan di Barcelona, para anak muda yang mengikuti akademi sepakbola juga mendapat prioritas soal pendidikan umum, jadi tidak hanya soal teknik bermain bola. REUTERS/Albert Gea
Guillermo Amor berpendapat, seorang pesepakbola seperti Xavi, Lionel Messi, atau Iniesta bisa hebat seperti sekarang dikarenakan kesabaran dan sistem pendidikan yang mendukung. Bahkan di Barcelona, para anak muda yang mengikuti akademi sepakbola juga mendapat prioritas soal pendidikan umum, jadi tidak hanya soal teknik bermain bola. REUTERS/Albert Gea

28 Maret 2013 00:00 WIB

Guillermo Amor sendiri bergabung dengan Blaugrana (julukan FC Barcelona) ketika umurnya baru 13 tahun. Ia telah bermain 550 kali untuk klub tersebut dan telah merasakan banyak kesuksesan, baik sebagai pemain, atau orang yang mencetak bakat pemain hebat, seperti sekarang. REUTERS/Albert Gea
Guillermo Amor sendiri bergabung dengan Blaugrana (julukan FC Barcelona) ketika umurnya baru 13 tahun. Ia telah bermain 550 kali untuk klub tersebut dan telah merasakan banyak kesuksesan, baik sebagai pemain, atau orang yang mencetak bakat pemain hebat, seperti sekarang. REUTERS/Albert Gea

28 Maret 2013 00:00 WIB