Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pria Ini Berjanji Tidak Akan Nonton Sepak Bola Lagi Usai Istri dan Anaknya Tewas Akibat Tragedi Kanjuruhan

Andi Hariyanto, seorang suami yang kehilangan istri dan dua anak angkatnya dalam kerusuhan setelah pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, menggendong putranya Gean Putra Hariyanto, di rumahnya di Malang, Provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022. Andi, sambil menggendong putranya, saat tribun ditembakan air mata saat terpisah dari istri dan putrinya saat berhasil mendapatkan bantuan medis. REUTERS/Willy Kurniawan
Andi Hariyanto, seorang suami yang kehilangan istri dan dua anak angkatnya dalam kerusuhan setelah pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, menggendong putranya Gean Putra Hariyanto, di rumahnya di Malang, Provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022. Andi, sambil menggendong putranya, saat tribun ditembakan air mata saat terpisah dari istri dan putrinya saat berhasil mendapatkan bantuan medis. REUTERS/Willy Kurniawan

6 Oktober 2022 00:00 WIB

Guntur Purwoko menunjukkan foto putri dan cucunya Gebi Asta Putri Purwoko, Natasya Debi Ramadani, dan Naila Debi Anggraini, yang tewas dalam kerusuhan setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Timur Provinsi Jawa, 4 Oktober 2022. Kerusuhan di Stadon Kanjuruhan menewaskan 131 orang. REUTERS/Willy Kurniawan
Guntur Purwoko menunjukkan foto putri dan cucunya Gebi Asta Putri Purwoko, Natasya Debi Ramadani, dan Naila Debi Anggraini, yang tewas dalam kerusuhan setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Timur Provinsi Jawa, 4 Oktober 2022. Kerusuhan di Stadon Kanjuruhan menewaskan 131 orang. REUTERS/Willy Kurniawan

6 Oktober 2022 00:00 WIB

Foto Andi Hariyanto dan mendiang istrinya Gebi Asta Putri Purwoko, yang tewas dalam kerusuhan setelah pertandingan ntara Arema FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, di rumahnya di Malang, provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto Andi Hariyanto dan mendiang istrinya Gebi Asta Putri Purwoko, yang tewas dalam kerusuhan setelah pertandingan ntara Arema FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, di rumahnya di Malang, provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

6 Oktober 2022 00:00 WIB

Andi Hariyanto, yang kehilangan istri dan dua anak angkatnya dalam kerusuhan setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, bermain dengan putranya yang berusia 2 tahun Gean Putra Hariyanto, di rumahnya rumah di Malang, provinsi Jawa Timur, Indonesia, 4 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Andi Hariyanto, yang kehilangan istri dan dua anak angkatnya dalam kerusuhan setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, bermain dengan putranya yang berusia 2 tahun Gean Putra Hariyanto, di rumahnya rumah di Malang, provinsi Jawa Timur, Indonesia, 4 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

6 Oktober 2022 00:00 WIB

Bunga yang ditempatkan untuk memberikan belasungkawa kepada para korban kerusuhan setelah pertandingan antara Arema vs Persebaya, di luar stadion Kanjuruhan di Malang, provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022.  REUTERS/Willy Kurniawan
Bunga yang ditempatkan untuk memberikan belasungkawa kepada para korban kerusuhan setelah pertandingan antara Arema vs Persebaya, di luar stadion Kanjuruhan di Malang, provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

6 Oktober 2022 00:00 WIB

Warga mengintip melalui gerbang, menyusul kerusuhan setelah pertandingan antara Arema vs Persebaya, di stadion Kanjuruhan di Malang, provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Warga mengintip melalui gerbang, menyusul kerusuhan setelah pertandingan antara Arema vs Persebaya, di stadion Kanjuruhan di Malang, provinsi Jawa Timur, 4 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

6 Oktober 2022 00:00 WIB