Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Perlihatkan Foto Dashyatnya Badai Matahari

Semburan badai matahari yang dikenal juga dengan istilah solar flare terlihat keluar dari permukaan matahari dari foto keluaran badan antaraiksa Amerika , NASA  (25/10). Badai ini dikategorikan dalam kelas semburan  X2.1 yang masuk dalam intensitas tertinggi.  REUTERS/NASA
Semburan badai matahari yang dikenal juga dengan istilah solar flare terlihat keluar dari permukaan matahari dari foto keluaran badan antaraiksa Amerika , NASA (25/10). Badai ini dikategorikan dalam kelas semburan X2.1 yang masuk dalam intensitas tertinggi. REUTERS/NASA

26 Oktober 2013 00:00 WIB

Foto detail dari badai matahari kedua yang keluar dari permukaan matahari (25/10). Sepanjang Jumat kemarin (25/10) telah terjadi tiga kali badai matahari.   REUTERS/NASA
Foto detail dari badai matahari kedua yang keluar dari permukaan matahari (25/10). Sepanjang Jumat kemarin (25/10) telah terjadi tiga kali badai matahari. REUTERS/NASA

26 Oktober 2013 00:00 WIB

Foto badai matahari pertama yang muncul dari permukaan matahari (25/10). Badai pertama dari tiga ini dikategorikan dalam kelas semburan  X 1.7 .  REUTERS/NASA
Foto badai matahari pertama yang muncul dari permukaan matahari (25/10). Badai pertama dari tiga ini dikategorikan dalam kelas semburan X 1.7 . REUTERS/NASA

26 Oktober 2013 00:00 WIB

Gambar corona atau atmosfer matahari yang sobek sepanjang 322.000 Km karena letusan badai matahari yang terjadi pada 29-30 September 2013 lalu (25/10). Pada kenyataannya, matahari tidak terbuat dari api, tapi sesuatu yang disebut plasma: partikel yang sangat panas sehingga bisa mendidihkan elektron dan menciptakan gas bermuatan medan magnet. REUTERS / NASA
Gambar corona atau atmosfer matahari yang sobek sepanjang 322.000 Km karena letusan badai matahari yang terjadi pada 29-30 September 2013 lalu (25/10). Pada kenyataannya, matahari tidak terbuat dari api, tapi sesuatu yang disebut plasma: partikel yang sangat panas sehingga bisa mendidihkan elektron dan menciptakan gas bermuatan medan magnet. REUTERS / NASA

26 Oktober 2013 00:00 WIB