Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengantar Air Susu Ibu

Kurir sepeda motor, Agus, pengantar Air Susu Ibu (ASI) memberikan sebotol ASI kepada pengasuh bayi sambil menggendong anak dari Lenny Rukiya Tampubolon di Jakarta (18/1). Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta
Kurir sepeda motor, Agus, pengantar Air Susu Ibu (ASI) memberikan sebotol ASI kepada pengasuh bayi sambil menggendong anak dari Lenny Rukiya Tampubolon di Jakarta (18/1). Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta

18 Januari 2012 00:00 WIB

Lenny Rukiya Tampubolon, berdiri di depan kantornya saat ia memberikan sebotol Air Susu Ibu (ASI) untuk anaknya kepada seorang kurir sepeda motor pengantar ASI, yang akan diantarkan ke rumahnya yang berjarak sekitar 15 km dari dari kantornya di Jakarta (18/1). Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta
Lenny Rukiya Tampubolon, berdiri di depan kantornya saat ia memberikan sebotol Air Susu Ibu (ASI) untuk anaknya kepada seorang kurir sepeda motor pengantar ASI, yang akan diantarkan ke rumahnya yang berjarak sekitar 15 km dari dari kantornya di Jakarta (18/1). Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta

18 Januari 2012 00:00 WIB

Kurir sepeda motor pengantar Air Susu Ibu (ASI), Agus, memegang botol ASI saat ia tiba di rumah Lenny Rukiya Tampubolon di Jakarta (18/1), terlihat di belakang pengasuh anak dari Lenny. Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta
Kurir sepeda motor pengantar Air Susu Ibu (ASI), Agus, memegang botol ASI saat ia tiba di rumah Lenny Rukiya Tampubolon di Jakarta (18/1), terlihat di belakang pengasuh anak dari Lenny. Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta

18 Januari 2012 00:00 WIB

Lenny Rukiya Tampubolon, berdiri di depan kantornya saat ia memberikan sebotol Air Susu Ibu (ASI) untuk anaknya kepada seorang kurir sepeda motor pengantar ASI, yang akan diantarkan ke rumahnya yang berjarak sekitar 15 km dari dari kantornya di Jakarta (18/1). Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta
Lenny Rukiya Tampubolon, berdiri di depan kantornya saat ia memberikan sebotol Air Susu Ibu (ASI) untuk anaknya kepada seorang kurir sepeda motor pengantar ASI, yang akan diantarkan ke rumahnya yang berjarak sekitar 15 km dari dari kantornya di Jakarta (18/1). Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta

18 Januari 2012 00:00 WIB

Seorang pengasuh bayi menggendong Abraham Pratama Prasetyo sambil memberikan Air Susu Ibu (ASI) dari ibunya Lenny Rukiya Tampubolon yang sedang bekerja di kantor yang berjarak sekitar 15 km dari rumah di Jakarta (18/1). Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta
Seorang pengasuh bayi menggendong Abraham Pratama Prasetyo sambil memberikan Air Susu Ibu (ASI) dari ibunya Lenny Rukiya Tampubolon yang sedang bekerja di kantor yang berjarak sekitar 15 km dari rumah di Jakarta (18/1). Pelayanan unik kurir sepeda motor pengantar ASI diluncurkan pada 2010 oleh Fikri Nauval, pemilik kargo dan bisnis pengiriman dokumen, yang terinspirasi oleh istrinya yang menggunakan jasa pengantar untuk mengirim ASI ke bayi mereka di rumah saat bekerja, biaya pengiriman 30.000 - 40.000 rupiah. REUTERS/ Beawiharta

18 Januari 2012 00:00 WIB