Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melawan Polisi Dengan Ketapel dan Bom Molotov

Editor

Seorang pendukung pro-integrasi dengan Eropa menggunakan katapel saat bentrok dengan polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Bentrokan terjadi akibat diberlakukannya undang-undang anti-protes oleh pemerintah. Pelanggar diancam denda berat atau penjara REUTERS/Vasily Fedosenko
Seorang pendukung pro-integrasi dengan Eropa menggunakan katapel saat bentrok dengan polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Bentrokan terjadi akibat diberlakukannya undang-undang anti-protes oleh pemerintah. Pelanggar diancam denda berat atau penjara REUTERS/Vasily Fedosenko

20 Januari 2014 00:00 WIB

Seorang pengunjuk rasa mengarahkan senjata pneumatik ke arah barikade polisi di Kiev, Ukraina, kemarin.  Setelah pada Minggu malam sebelumnya sempat terjadi bentrokan yang keras antara pengunjuk rasa dan polisi. (AP Photo/Sergei Grits)
Seorang pengunjuk rasa mengarahkan senjata pneumatik ke arah barikade polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Setelah pada Minggu malam sebelumnya sempat terjadi bentrokan yang keras antara pengunjuk rasa dan polisi. (AP Photo/Sergei Grits)

20 Januari 2014 00:00 WIB

Pendukung pro-integrasi dengan Eropa membawa bom molotov saat bentrok dengan polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Bentrokan antara polisi dan demostran akibat diberlakukannya undang-undang anti-protes yang salah satunya melarang mengenakan topeng atau helm. REUTERS/Vasily Fedosenko
Pendukung pro-integrasi dengan Eropa membawa bom molotov saat bentrok dengan polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Bentrokan antara polisi dan demostran akibat diberlakukannya undang-undang anti-protes yang salah satunya melarang mengenakan topeng atau helm. REUTERS/Vasily Fedosenko

20 Januari 2014 00:00 WIB

Seorang pendukung pro-integrasi dengan Eropa membawa bom molotov saat bentrok dengan polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Bentrokan antara polisi dan demostran akibat diberlakukannya undang-undang anti-protes yang salah satunya melarang mengenakan topeng. REUTERS/Vasily Fedosenko
Seorang pendukung pro-integrasi dengan Eropa membawa bom molotov saat bentrok dengan polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Bentrokan antara polisi dan demostran akibat diberlakukannya undang-undang anti-protes yang salah satunya melarang mengenakan topeng. REUTERS/Vasily Fedosenko

20 Januari 2014 00:00 WIB

Seorang pendukung pro-integrasi dengan Eropa menggunakan katapel saat bentrok dengan polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Bentrokan keras terjadi Minggu malam akibat diberlakukannya undang-undang anti-protes oleh pemerintah. REUTERS/Vasily Fedosenko
Seorang pendukung pro-integrasi dengan Eropa menggunakan katapel saat bentrok dengan polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Bentrokan keras terjadi Minggu malam akibat diberlakukannya undang-undang anti-protes oleh pemerintah. REUTERS/Vasily Fedosenko

20 Januari 2014 00:00 WIB

Seorang pengunjuk rasa melemparkan bom molotov ke arah barikade polisi di Kiev, Ukraina, kemarin.  Setelah pada Minggu malam sebelumnya sempat terjadi bentrokan yang keras antara pengunjuk rasa dan polisi. (AP Photo/Sergei Grits)
Seorang pengunjuk rasa melemparkan bom molotov ke arah barikade polisi di Kiev, Ukraina, kemarin. Setelah pada Minggu malam sebelumnya sempat terjadi bentrokan yang keras antara pengunjuk rasa dan polisi. (AP Photo/Sergei Grits)

20 Januari 2014 00:00 WIB