Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Jalanan Yogyakarta, Ingatkan Pada Tragedi Kemanusiaan

Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Beberapa kolom isian TTS dalam mural sengaja dikosongkan agar masyarakat yang membacanya mencoba mengingat-ingat kembali peristiwa kemanusian yang terjadi. TEMPO/Anang Zakaria
Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Beberapa kolom isian TTS dalam mural sengaja dikosongkan agar masyarakat yang membacanya mencoba mengingat-ingat kembali peristiwa kemanusian yang terjadi. TEMPO/Anang Zakaria

14 Maret 2014 00:00 WIB

Seorang perempuan melintas di depan sebuah mural berkonsep teka-teki silang yang tergambar di dinding bangunan di Jalan Mayor Suryotomo Kota Yogyakarta (14/3). Sebuah organisasi non pemerintah, Barisan Pengingat, bekerjasama dengan kelompok seniman dan komunitas membuat mural itu untuk mengingatkan masyarakat pada peristiwa dan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Indonesia. TEMPO/Anang Zakaria
Seorang perempuan melintas di depan sebuah mural berkonsep teka-teki silang yang tergambar di dinding bangunan di Jalan Mayor Suryotomo Kota Yogyakarta (14/3). Sebuah organisasi non pemerintah, Barisan Pengingat, bekerjasama dengan kelompok seniman dan komunitas membuat mural itu untuk mengingatkan masyarakat pada peristiwa dan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Indonesia. TEMPO/Anang Zakaria

14 Maret 2014 00:00 WIB

Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Mural itu dilengkapi gambar wajah Udin, wartawan Bernas yang tewas akibat dianiaya orang tak dikenal 17 tahun lalu. Meski demikian, hingga kini polisi tak berhasil mengungkap pelakunya. TEMPO/Anang Zakaria
Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Mural itu dilengkapi gambar wajah Udin, wartawan Bernas yang tewas akibat dianiaya orang tak dikenal 17 tahun lalu. Meski demikian, hingga kini polisi tak berhasil mengungkap pelakunya. TEMPO/Anang Zakaria

14 Maret 2014 00:00 WIB

Seorang pengendara motor melintas di depan mural berkonsep teka-teka silang di Jalan Taman Siswa Kota Yogyakarta (14/3). Mural dinilai merupakan media komunikasi publik yang efektif. Mural-mural yang bertema
Seorang pengendara motor melintas di depan mural berkonsep teka-teka silang di Jalan Taman Siswa Kota Yogyakarta (14/3). Mural dinilai merupakan media komunikasi publik yang efektif. Mural-mural yang bertema "Indonesia Milik Siapa?" itu digambar digambar di tempat-tempat strategis agar lebih banyak orang yang melihatnya. TEMPO/Anang Zakaria

14 Maret 2014 00:00 WIB

Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Beberapa kolom isian TTS dalam mural sengaja dikosongkan agar masyarakat yang membacanya mencoba mengingat-ingat kembali peristiwa kemanusian yang terjadi. TEMPO/Anang Zakaria
Sekelompok pengamen bermain musik di depan sebuah bangunan dengan mural TTS seri Pers dan Media di Jalan Munggur Kota Yogyakarta (14/3). Beberapa kolom isian TTS dalam mural sengaja dikosongkan agar masyarakat yang membacanya mencoba mengingat-ingat kembali peristiwa kemanusian yang terjadi. TEMPO/Anang Zakaria

14 Maret 2014 00:00 WIB

Seseorang memegang pamflet Teka-Teki Silang
Seseorang memegang pamflet Teka-Teki Silang "Indonesia Punya Siapa?" yang dibuat Barisan Pengingat di Yogyakarta (14/3). Setiap seri TTS disertai tokoh yang menjadi ikonnya. Wartawan Udin untuk seri Pers dan Media, Wiji Thukul untuk HAM, Marsinah untuk Buruh, Samin Surosentiko untuk Petani, dan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid untuk Tokoh Pluralisme. TEMPO/Anang Zakaria

14 Maret 2014 00:00 WIB