Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obama Bicara Soal Jajak Pendapat Ukraina

Pemimpin Crimea di Rusia yang didukung Sergei Aksyonov ikut dengan warga kota merayakan referendum di Lenin Square, di pusat kota Simferopol, Ukraina (16/3). Polling telah ditutup dalam referendum kontroversial Crimea ingin memisahkan diri dari Ukraina dan mencari aneksasi oleh Rusia. Pemungutan suara, yang belum diakui baik oleh pemerintah Ukraina dan Barat, digelar hari Minggu dengan bendera Rusia yang berkibar tertiup angin dan para pejuang veteran memikirkan bersatu kembali dengan Rusia. (AP/Max Vetrov)
Pemimpin Crimea di Rusia yang didukung Sergei Aksyonov ikut dengan warga kota merayakan referendum di Lenin Square, di pusat kota Simferopol, Ukraina (16/3). Polling telah ditutup dalam referendum kontroversial Crimea ingin memisahkan diri dari Ukraina dan mencari aneksasi oleh Rusia. Pemungutan suara, yang belum diakui baik oleh pemerintah Ukraina dan Barat, digelar hari Minggu dengan bendera Rusia yang berkibar tertiup angin dan para pejuang veteran memikirkan bersatu kembali dengan Rusia. (AP/Max Vetrov)

18 Maret 2014 00:00 WIB

Presiden Barack Obama berbicara tentang Ukraina, di James Brady Press Briefing Room di Gedung Putih, Washington (17/3). Presiden memberlakukan sanksi terhadap para pejabat Rusia, termasuk penasihat Presiden Vladimir Putin, atas dukungan mereka terhadap suara Crimea untuk memisahkan diri dari Ukraina. (AP/Susan Walsh)
Presiden Barack Obama berbicara tentang Ukraina, di James Brady Press Briefing Room di Gedung Putih, Washington (17/3). Presiden memberlakukan sanksi terhadap para pejabat Rusia, termasuk penasihat Presiden Vladimir Putin, atas dukungan mereka terhadap suara Crimea untuk memisahkan diri dari Ukraina. (AP/Susan Walsh)

18 Maret 2014 00:00 WIB

Presiden Barack Obama berpidato berbicara tentang Ukraina di dalam ruang rapat dan pertemuan di gedung putih, Washington (17/3). Presiden memberlakukan sanksi terhadap para pejabat Rusia, Obama menyayangkan sikap para birokrat dan pejabat rusia yang mendukung jajak pendapat crimea untuk bersatu dengan rusia. (AP/Evan Vucci)
Presiden Barack Obama berpidato berbicara tentang Ukraina di dalam ruang rapat dan pertemuan di gedung putih, Washington (17/3). Presiden memberlakukan sanksi terhadap para pejabat Rusia, Obama menyayangkan sikap para birokrat dan pejabat rusia yang mendukung jajak pendapat crimea untuk bersatu dengan rusia. (AP/Evan Vucci)

18 Maret 2014 00:00 WIB

Presiden AS Barack Obama berbicara tentang krisis di Ukraina dari Gedung Putih di Washington, Amerika (17/3). Obama pada hari Senin menjatuhkan sanksi pada 11 pejabat Rusia dan Ukraina disalahkan atas serangan militer Rusia ke Crimea, termasuk dua pembantu utama Presiden Rusia Vladimir Putin. REUTERS/Kevin Lamarque
Presiden AS Barack Obama berbicara tentang krisis di Ukraina dari Gedung Putih di Washington, Amerika (17/3). Obama pada hari Senin menjatuhkan sanksi pada 11 pejabat Rusia dan Ukraina disalahkan atas serangan militer Rusia ke Crimea, termasuk dua pembantu utama Presiden Rusia Vladimir Putin. REUTERS/Kevin Lamarque

18 Maret 2014 00:00 WIB

Presiden AS Barack Obama berbicara kepada wartawan tentang krisis di Ukraina dari Ruang Briefing Gedung Putih, Washington, Amerika (17/3).  Obama pada hari Senin menjatuhkan sanksi pada 11 pejabat Rusia dan Ukraina disalahkan atas serangan militer Rusia ke Crimea, termasuk dua pembantu utama Presiden Rusia Vladimir Putin. (REUTERS/Kevin Lamarque)
Presiden AS Barack Obama berbicara kepada wartawan tentang krisis di Ukraina dari Ruang Briefing Gedung Putih, Washington, Amerika (17/3). Obama pada hari Senin menjatuhkan sanksi pada 11 pejabat Rusia dan Ukraina disalahkan atas serangan militer Rusia ke Crimea, termasuk dua pembantu utama Presiden Rusia Vladimir Putin. (REUTERS/Kevin Lamarque)

18 Maret 2014 00:00 WIB

Beberapa pria memasang bendera Rusia dan bendera Krimea di atap gedung City Hall di Bakhchysarai, Ukraina (17/3). Orang-orang di Crimea lebih memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina selama pemungutan suara referendum pada 16 Maret dan Parlemen Krimea telah menyatakan Kemerdekaan dan secara resmi meminta Rusia untuk mencaplok mereka sebagai warga negara dan crimea sebagai wilayahnya. (Getty Images/Dan Kitwood)
Beberapa pria memasang bendera Rusia dan bendera Krimea di atap gedung City Hall di Bakhchysarai, Ukraina (17/3). Orang-orang di Crimea lebih memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina selama pemungutan suara referendum pada 16 Maret dan Parlemen Krimea telah menyatakan Kemerdekaan dan secara resmi meminta Rusia untuk mencaplok mereka sebagai warga negara dan crimea sebagai wilayahnya. (Getty Images/Dan Kitwood)

18 Maret 2014 00:00 WIB



Foto Terkait