Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Kemiskinan di Tepi Bangladesh

Wanita kumpulkan sampah dekat sungai tercemar Buriganga di Hazaribagh di Dhaka, Bangladesh (5/6). Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina memperingatkan untuk warga sekitar sungai pindah agar tidak terjangkit penyakit. Hal itu dilakukan untuk program ketaatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. REUTERS/Andrew Biraj
Wanita kumpulkan sampah dekat sungai tercemar Buriganga di Hazaribagh di Dhaka, Bangladesh (5/6). Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina memperingatkan untuk warga sekitar sungai pindah agar tidak terjangkit penyakit. Hal itu dilakukan untuk program ketaatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. REUTERS/Andrew Biraj

6 Juni 2014 00:00 WIB

Pekerja membawa limbah untuk membuat pakan ternak di Hazaribagh di Dhaka, Bangladesh (5/6). Menurut situs United Nations Environment Programme, Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. REUTERS/Andrew Bira
Pekerja membawa limbah untuk membuat pakan ternak di Hazaribagh di Dhaka, Bangladesh (5/6). Menurut situs United Nations Environment Programme, Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. REUTERS/Andrew Bira

6 Juni 2014 00:00 WIB

Pria mandi di ruang terbuka di dekat sumur umum di tua Dhaka, (6/6). Menurut Air Dhaka dan Sewerage Authority (DWASA), meskipun 87 persen dari pasokan air kota berasal dari air tanah namun krisis air yang parah tetap terjadi karena kekurangan pasokan dampak lonjakan penduduk. REUTERS/Andrew Biraj
Pria mandi di ruang terbuka di dekat sumur umum di tua Dhaka, (6/6). Menurut Air Dhaka dan Sewerage Authority (DWASA), meskipun 87 persen dari pasokan air kota berasal dari air tanah namun krisis air yang parah tetap terjadi karena kekurangan pasokan dampak lonjakan penduduk. REUTERS/Andrew Biraj

6 Juni 2014 00:00 WIB

Anak-anak bermain di tengah-tengah limbah yang akan diolah di Hazaribagh, Dhaka, Bangladesh (5/6). REUTERS/Andrew Biraj
Anak-anak bermain di tengah-tengah limbah yang akan diolah di Hazaribagh, Dhaka, Bangladesh (5/6). REUTERS/Andrew Biraj

6 Juni 2014 00:00 WIB

Pedagang kaki lima duduk di depan toko mereka saat sore hari di Dhaka, Bangladesh (6/6). REUTERS/Andrew Biraj
Pedagang kaki lima duduk di depan toko mereka saat sore hari di Dhaka, Bangladesh (6/6). REUTERS/Andrew Biraj

6 Juni 2014 00:00 WIB

Wanita melintasi jembatan dengan anaknya di samping pabrik di Hazaribagh, Dhaka, Bangladesh (5/6). REUTERS/Andrew Biraj
Wanita melintasi jembatan dengan anaknya di samping pabrik di Hazaribagh, Dhaka, Bangladesh (5/6). REUTERS/Andrew Biraj

6 Juni 2014 00:00 WIB