Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melihat Penambangan Minyak Tradisional di Wonocolo

Seorang penambang melintas di antara kolam limbah minyak  di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. Ratusan sumur minyak yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda ini dikelola secara berkelompok oleh warga penambang. TEMPO/Fully Syafi
Seorang penambang melintas di antara kolam limbah minyak di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. Ratusan sumur minyak yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda ini dikelola secara berkelompok oleh warga penambang. TEMPO/Fully Syafi

12 September 2014 00:00 WIB

Seorang penambang yang sedang bekerja di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. Satu jerigen minyak tanah berisi 35 liter dijual dengan harga 150 hingga 165 ribu rupiah dan 90 ribu hingga 100 ribu untuk satu jerigen solar. TEMPO/Fully Syafi
Seorang penambang yang sedang bekerja di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. Satu jerigen minyak tanah berisi 35 liter dijual dengan harga 150 hingga 165 ribu rupiah dan 90 ribu hingga 100 ribu untuk satu jerigen solar. TEMPO/Fully Syafi

12 September 2014 00:00 WIB

Seorang penambang mengumpulkan limbah minyak mentah di sungai pembuangan di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. Sumur-sumur minyak yang ada di penambangan ini dikelola secara berkelompok oleh penambang dengan sistem bagi hasil penjualan setiap minggunya. TEMPO/Fully Syafi
Seorang penambang mengumpulkan limbah minyak mentah di sungai pembuangan di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. Sumur-sumur minyak yang ada di penambangan ini dikelola secara berkelompok oleh penambang dengan sistem bagi hasil penjualan setiap minggunya. TEMPO/Fully Syafi

12 September 2014 00:00 WIB

Sejumlah tiang pancang pengeboran tampak di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah tiang pancang pengeboran tampak di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi

12 September 2014 00:00 WIB

Seorang penambang p mengumpulkan limbah minyak mentah di sungai pembuangan di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi
Seorang penambang p mengumpulkan limbah minyak mentah di sungai pembuangan di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi

12 September 2014 00:00 WIB

Seorang penambang membawa 2 jerigen minyak solar yang telah diolah di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi
Seorang penambang membawa 2 jerigen minyak solar yang telah diolah di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi

12 September 2014 00:00 WIB