Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyandang Cacat pun Dapat Menghasilkan Omset 30Juta

Tarjono Slamet, pendiri Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta. Mengalami cacat tangan dan kaki, ia mendirikan Mandiri Craft pada 2003. Organisasi berupaya menciptakan lapangan kerja bagi penyandang cacat. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria
Tarjono Slamet, pendiri Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta. Mengalami cacat tangan dan kaki, ia mendirikan Mandiri Craft pada 2003. Organisasi berupaya menciptakan lapangan kerja bagi penyandang cacat. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria

7 Juni 2012 00:00 WIB

Tarjono Slamet, pendiri Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta. Mengalami cacat tangan dan kaki, ia mendirikan Mandiri Craft pada 2003. Organisasi berupaya menciptakan lapangan kerja bagi penyandang cacat. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria
Tarjono Slamet, pendiri Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta. Mengalami cacat tangan dan kaki, ia mendirikan Mandiri Craft pada 2003. Organisasi berupaya menciptakan lapangan kerja bagi penyandang cacat. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria

7 Juni 2012 00:00 WIB

Tarjono Slamet, pendiri Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta. Mengalami cacat tangan dan kaki, ia mendirikan Mandiri Craft pada 2003. Organisasi berupaya menciptakan lapangan kerja bagi penyandang cacat. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria
Tarjono Slamet, pendiri Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta. Mengalami cacat tangan dan kaki, ia mendirikan Mandiri Craft pada 2003. Organisasi berupaya menciptakan lapangan kerja bagi penyandang cacat. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria

7 Juni 2012 00:00 WIB

Tarjono Slamet, pendiri Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta. Mengalami cacat tangan dan kaki, ia mendirikan Mandiri Craft pada 2003. Organisasi berupaya menciptakan lapangan kerja bagi penyandang cacat. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria
Tarjono Slamet, pendiri Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta. Mengalami cacat tangan dan kaki, ia mendirikan Mandiri Craft pada 2003. Organisasi berupaya menciptakan lapangan kerja bagi penyandang cacat. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria

7 Juni 2012 00:00 WIB

Seorang penyandang cacat bekerja membungkus kursi pesanan di Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta, (5/6). Didirikan April 2003 dengan nama Mandiri Craft, Yayasan ini mempekerjakan penyandang cacat untuk membuat mainan kreatif dan edukatif. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria
Seorang penyandang cacat bekerja membungkus kursi pesanan di Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta, (5/6). Didirikan April 2003 dengan nama Mandiri Craft, Yayasan ini mempekerjakan penyandang cacat untuk membuat mainan kreatif dan edukatif. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria

7 Juni 2012 00:00 WIB

Dua orang penyandang cacat bekerja dengan mesin di Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta, (5/6). Didirikan April 2003 dengan nama Mandiri Craft, Yayasan ini mempekerjakan penyandang cacat untuk membuat mainan kreatif dan edukatif. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria
Dua orang penyandang cacat bekerja dengan mesin di Yayasan Penyandang Cacat Mandiri Yogyakarta, (5/6). Didirikan April 2003 dengan nama Mandiri Craft, Yayasan ini mempekerjakan penyandang cacat untuk membuat mainan kreatif dan edukatif. Dengan omset penjualan saat ini mencapai Rp 30 juta. Tempo/Anang Zakaria

7 Juni 2012 00:00 WIB