Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Pembuatan Perahu Tradisional Pinisi

Sebuah Kapal pinisi yang sedang dalam proses pembuatan bersandar di Galangan kapal tradisonal Bira, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Pinisi adalah perahu layar tradisional masayarakat Bugis-Makassar yang sejak dahulu digunakan sebagai alat transportasi dan pengangkutan barang. TEMPO/Hariandi Hafid
Sebuah Kapal pinisi yang sedang dalam proses pembuatan bersandar di Galangan kapal tradisonal Bira, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Pinisi adalah perahu layar tradisional masayarakat Bugis-Makassar yang sejak dahulu digunakan sebagai alat transportasi dan pengangkutan barang. TEMPO/Hariandi Hafid

9 Januari 2015 00:00 WIB

Sebuah kapal pinisi yang sedang dalam proses pembuatan di Galangan kapal tradisonal Bira, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Saat ini pinisi digunakan sebagai perahu wisata. TEMPO/Hariandi Hafid
Sebuah kapal pinisi yang sedang dalam proses pembuatan di Galangan kapal tradisonal Bira, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Saat ini pinisi digunakan sebagai perahu wisata. TEMPO/Hariandi Hafid

9 Januari 2015 00:00 WIB

Sejumlah perkakas yang digunakan dalam pembuatan kapal pinisi di Galangan Kapal Tradisonal Bonto Bahari, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Sebagian besar masyarakat pesisir Pantai Bonto Bahari dan Bira menggantungkan hidupnya sebagai pekerja pembuat perahu pinisi. TEMPO/Hariandi Hafid
Sejumlah perkakas yang digunakan dalam pembuatan kapal pinisi di Galangan Kapal Tradisonal Bonto Bahari, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Sebagian besar masyarakat pesisir Pantai Bonto Bahari dan Bira menggantungkan hidupnya sebagai pekerja pembuat perahu pinisi. TEMPO/Hariandi Hafid

9 Januari 2015 00:00 WIB

Seorang pekerja mengerjakan pembuatan kapal pinisi di Galangan Kapal Tradisonal Bonto Bahari, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Sebagian besar masyarakat pesisir Pantai Bonto Bahari dan Bira menggantungkan hidupnya sebagai pekerja pembuat perahu pinisi. TEMPO/Hariandi Hafid
Seorang pekerja mengerjakan pembuatan kapal pinisi di Galangan Kapal Tradisonal Bonto Bahari, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Sebagian besar masyarakat pesisir Pantai Bonto Bahari dan Bira menggantungkan hidupnya sebagai pekerja pembuat perahu pinisi. TEMPO/Hariandi Hafid

9 Januari 2015 00:00 WIB

Sejumlah pekerja melakukan persiapan sebelum melanjutkan pembuatan kapal pinisi di Galangan Kapal Tradisonal Tanjung Bira, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Upah yang didapat kelompok kerja dalam pembuatan pinsi mencapai ratusan juta rupiah. TEMPO/Hariandi Hafid
Sejumlah pekerja melakukan persiapan sebelum melanjutkan pembuatan kapal pinisi di Galangan Kapal Tradisonal Tanjung Bira, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Upah yang didapat kelompok kerja dalam pembuatan pinsi mencapai ratusan juta rupiah. TEMPO/Hariandi Hafid

9 Januari 2015 00:00 WIB

Kayu untuk bahan pembuatan kapal pinisi di Galangan kapal tradisonal Bira, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Biaya pembuatan pinsi mencapai Rp. 7 miliar - Rp. 10 miliar per Phinisi tergantung bentuk dan tingkat kesulitan. TEMPO/Hariandi Hafid
Kayu untuk bahan pembuatan kapal pinisi di Galangan kapal tradisonal Bira, Bulukumba, Sulsel, 12 Desember 2014. Biaya pembuatan pinsi mencapai Rp. 7 miliar - Rp. 10 miliar per Phinisi tergantung bentuk dan tingkat kesulitan. TEMPO/Hariandi Hafid

9 Januari 2015 00:00 WIB