Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyakit Mematikan Kala Azar Kembali Serang Sudan

Sejumlah kerabat membawa jenazah korban yang menderita kala azar dari rumah sakit Medecins Sans Frontieres (MSF) di Lankien, selatan Sudan, 14 Januari 2015. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters
Sejumlah kerabat membawa jenazah korban yang menderita kala azar dari rumah sakit Medecins Sans Frontieres (MSF) di Lankien, selatan Sudan, 14 Januari 2015. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters

20 Januari 2015 00:00 WIB

Seorang wanita duduk dekat anaknya yang menderita kala azar saat mendapatkan perawatan di Medecins Sans Frontieres (MSF) di Lankien, selatan Sudan, 14 Januari 2015. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters
Seorang wanita duduk dekat anaknya yang menderita kala azar saat mendapatkan perawatan di Medecins Sans Frontieres (MSF) di Lankien, selatan Sudan, 14 Januari 2015. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters

20 Januari 2015 00:00 WIB

Nyathak Yien, yang menderita penyakit kala azar mendapatkan perawatan dari dokter saat berada di rumah sakit (MSF) di Lankien, selatan Sudan, 14 Januari 2015. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters
Nyathak Yien, yang menderita penyakit kala azar mendapatkan perawatan dari dokter saat berada di rumah sakit (MSF) di Lankien, selatan Sudan, 14 Januari 2015. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters

20 Januari 2015 00:00 WIB

Petugas kesehatan Gak Nyang, dari Medecins Sans Frontieres atau dokter tanpa batas (MSF) memeriksa kondisi pasiennya bernama Nyoak Lam Nyoak yang terjangkit penyakit kala azar di rumah sakit di Lankien, selatan Sudan, 14 Januari 2015. Lebih dari 6.700 kasus penyakit kala azar yang telah ditangani di MSF. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters
Petugas kesehatan Gak Nyang, dari Medecins Sans Frontieres atau dokter tanpa batas (MSF) memeriksa kondisi pasiennya bernama Nyoak Lam Nyoak yang terjangkit penyakit kala azar di rumah sakit di Lankien, selatan Sudan, 14 Januari 2015. Lebih dari 6.700 kasus penyakit kala azar yang telah ditangani di MSF. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters

20 Januari 2015 00:00 WIB

Seorang wanita membawa bayinya yang terjangkir penyakit kala azar dalam keranjang diatas kepalanya menuju rumah sakit Medecins Sans Frontieres atau dokter tanpa batas (MSF) di Lankien, Selatan Sudan, 14 Januari 2015. Kala azar merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh gigitan lalat pasir parasit. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters
Seorang wanita membawa bayinya yang terjangkir penyakit kala azar dalam keranjang diatas kepalanya menuju rumah sakit Medecins Sans Frontieres atau dokter tanpa batas (MSF) di Lankien, Selatan Sudan, 14 Januari 2015. Kala azar merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh gigitan lalat pasir parasit. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters

20 Januari 2015 00:00 WIB

Dokter Henna Hustafa dari Medecins Sans Frontieres atau dokter tanpa batas (MSF) memeriksa  Nyathak Yien, gadis berusia enam tahun yang menderita penyakit kala azar di Lankien, Selatan Sudan, 14 Januari 2015. MSF  telah merawat lebih dari 6.700 kasus penyakit kala azar pada 2014 yang menjadi rekor di rumah sakit. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters
Dokter Henna Hustafa dari Medecins Sans Frontieres atau dokter tanpa batas (MSF) memeriksa Nyathak Yien, gadis berusia enam tahun yang menderita penyakit kala azar di Lankien, Selatan Sudan, 14 Januari 2015. MSF telah merawat lebih dari 6.700 kasus penyakit kala azar pada 2014 yang menjadi rekor di rumah sakit. REUTERS/MSF/Karel Prinsloo/Handout via Reuters

20 Januari 2015 00:00 WIB