Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Permintaan Arang Meningkat Akibat Krisis Air Bersih

Seorang anak melintas didepan tong pembakaran batok kelapa di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Arang batok kelapa ini digiling dan diayak untuk dijadikan karbon penyaring air. Menurunnya kualitas air bersih membuat produksi karbon penyaring air ini meningkat untuk memenuhi permintaan sedikitnya 2 ton dalam sepekan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Seorang anak melintas didepan tong pembakaran batok kelapa di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Arang batok kelapa ini digiling dan diayak untuk dijadikan karbon penyaring air. Menurunnya kualitas air bersih membuat produksi karbon penyaring air ini meningkat untuk memenuhi permintaan sedikitnya 2 ton dalam sepekan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

27 Januari 2015 00:00 WIB

Pekerja pembakaran arang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Arang batok kelapa ini digiling dan diayak untuk dijadikan karbon penyaring air. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Pekerja pembakaran arang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Arang batok kelapa ini digiling dan diayak untuk dijadikan karbon penyaring air. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

27 Januari 2015 00:00 WIB

Pekerja menggiling arang untuk dijadikan karbon penyaring air di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Menurunnya kualitas air bersih membuat produksi karbon penyaring air ini meningkat untuk memenuhi permintaan sedikitnya 2 ton dalam sepekan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Pekerja menggiling arang untuk dijadikan karbon penyaring air di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Menurunnya kualitas air bersih membuat produksi karbon penyaring air ini meningkat untuk memenuhi permintaan sedikitnya 2 ton dalam sepekan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

27 Januari 2015 00:00 WIB

Pekerja memakai kain penutup hidung saat membakar batok kelapa untuk dijadikan arang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Kain digunakan untuk menghindari asap dari pembakaran kelapa. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Pekerja memakai kain penutup hidung saat membakar batok kelapa untuk dijadikan arang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Kain digunakan untuk menghindari asap dari pembakaran kelapa. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

27 Januari 2015 00:00 WIB

Pekerja memasukan batok kelapa kedalam tong pembakaran untuk dijadikan arang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Arang batok kelapa ini digiling dan diayak untuk dijadikan karbon penyaring air. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Pekerja memasukan batok kelapa kedalam tong pembakaran untuk dijadikan arang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Arang batok kelapa ini digiling dan diayak untuk dijadikan karbon penyaring air. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

27 Januari 2015 00:00 WIB

Pekerja membakar batok kelapa untuk dijadikan arang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Arang batok kelapa ini digiling dan diayak untuk dijadikan karbon penyaring air. Menurunnya kualitas air bersih membuat produksi karbon penyaring air ini meningkat untuk memenuhi permintaan sedikitnya 2 ton dalam sepekan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Pekerja membakar batok kelapa untuk dijadikan arang di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selasa 27 Januari 2015. Arang batok kelapa ini digiling dan diayak untuk dijadikan karbon penyaring air. Menurunnya kualitas air bersih membuat produksi karbon penyaring air ini meningkat untuk memenuhi permintaan sedikitnya 2 ton dalam sepekan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

27 Januari 2015 00:00 WIB