Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Berapi Bawah Laut Pengaruhi Pemanasan Global?

Gunung berapi bawah laut Hunga Haapai di Samudra Pasifik, di lepas pantai Tonga, meletus pada Maret 2009. Maya Tolstoy, ahli geofisika kelautan dari Universitas Columbia, mengungkapkan teori baru bahwa letusan gunung bawah laut juga menyebabkan pemanasan global. Dana Stephenson/Getty Images
Gunung berapi bawah laut Hunga Haapai di Samudra Pasifik, di lepas pantai Tonga, meletus pada Maret 2009. Maya Tolstoy, ahli geofisika kelautan dari Universitas Columbia, mengungkapkan teori baru bahwa letusan gunung bawah laut juga menyebabkan pemanasan global. Dana Stephenson/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Gunung berapi Hunga Ha'apai di Samudra Pasifik meletus pada Maret 2009. Maya Tolstoy mengatakan bahwa letusan gunung berapi bawah laut mempengaruhi perubahan iklim, lebih besar dari pada yang diperkirakan selama ini. Telusa Fotu/AFP/Getty Images
Gunung berapi Hunga Ha'apai di Samudra Pasifik meletus pada Maret 2009. Maya Tolstoy mengatakan bahwa letusan gunung berapi bawah laut mempengaruhi perubahan iklim, lebih besar dari pada yang diperkirakan selama ini. Telusa Fotu/AFP/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Pulau baru muncul setelah gunung bawah laut dekat pulau Nishinoshima, Jepang, meletus pada November 2013. Maya mengatakan bahwa para ahli mengabaikan gunung berapi bawah laut karena menganggapnya stabil, padahal tidak. Reuters /Kyodo
Pulau baru muncul setelah gunung bawah laut dekat pulau Nishinoshima, Jepang, meletus pada November 2013. Maya mengatakan bahwa para ahli mengabaikan gunung berapi bawah laut karena menganggapnya stabil, padahal tidak. Reuters /Kyodo

11 Februari 2015 00:00 WIB

Pulau baru akibat gunung bawah laut meletus dekat pulau Nishino Shima, Jepang pada November 2013. Sebagian besar gunung berapi bawah laut berada di laut dalam sehingga sulit diamati, sedangkan yang berada di laut dangkal dapat memunculkan pulau baru bila meletus. Asahi Shimbun via Getty Images
Pulau baru akibat gunung bawah laut meletus dekat pulau Nishino Shima, Jepang pada November 2013. Sebagian besar gunung berapi bawah laut berada di laut dalam sehingga sulit diamati, sedangkan yang berada di laut dangkal dapat memunculkan pulau baru bila meletus. Asahi Shimbun via Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Gunung berapi di bawah galier Eyjafjallajoekull di Islandia meletus pada April 2010. Para ahli menemukan hal yang unik bahwa gunung berapi bawah laut biasanya meledak pada 6 bulan pertama setiap tahunnya. Orvar Atli Thorgeirsson/Barcroft Media/Getty Images
Gunung berapi di bawah galier Eyjafjallajoekull di Islandia meletus pada April 2010. Para ahli menemukan hal yang unik bahwa gunung berapi bawah laut biasanya meledak pada 6 bulan pertama setiap tahunnya. Orvar Atli Thorgeirsson/Barcroft Media/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB

Gunung Eyjafjallajoekull meletus di Islandia pada 2010. Para ahli mengklaim bahwa saat ini gunung berapi bawah laut sedang jeda. Marco Fulle/Barcroft Media/Getty Images
Gunung Eyjafjallajoekull meletus di Islandia pada 2010. Para ahli mengklaim bahwa saat ini gunung berapi bawah laut sedang jeda. Marco Fulle/Barcroft Media/Getty Images

11 Februari 2015 00:00 WIB