Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berlatih Tinju Guna Mengurangi Kekerasan dalam Rumah Tangga

Sejumlah atlet melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas
Sejumlah atlet melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas

6 Maret 2015 00:00 WIB

Irene Aguirre,melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas
Irene Aguirre,melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas

6 Maret 2015 00:00 WIB

Nohelia Balmaceda, melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas
Nohelia Balmaceda, melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas

6 Maret 2015 00:00 WIB

Irene Aguirre, mengambil sarung tinjunya saat akan melakukan latihan di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas
Irene Aguirre, mengambil sarung tinjunya saat akan melakukan latihan di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas

6 Maret 2015 00:00 WIB

Irene Aguirre, menggunakan lipstik sebelum melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas
Irene Aguirre, menggunakan lipstik sebelum melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas

6 Maret 2015 00:00 WIB

Siluet dari Idania Sandoval, melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas
Siluet dari Idania Sandoval, melakukan latihan tinju di Institut Olahraga Nasional di Managua, Nikaragua, 4 Maret 2015. Sebuah peneletian alimuni Psikolohi dari Universitas Nikaragua lebih dari satu juta wanita mengalami kekerasan dalam rumah tangga. REUTERS/Oswaldo Rivas

6 Maret 2015 00:00 WIB