Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potret Suram Pekerja Kapal Ikan Ilegal di Indonesia

Anak buah kapal dari Myanmar mengangkut ikan ke atas kapal berbendera Thailand di Benjina, Indonesia, 27 November 2014. Tim Associated Press melakukan penyelidikan kerja paksa dan perdagangan industri perikanan di Asia Tenggara selama setahun. AP/APTN
Anak buah kapal dari Myanmar mengangkut ikan ke atas kapal berbendera Thailand di Benjina, Indonesia, 27 November 2014. Tim Associated Press melakukan penyelidikan kerja paksa dan perdagangan industri perikanan di Asia Tenggara selama setahun. AP/APTN

25 Maret 2015 00:00 WIB

Pekerja bernama Maung Soe dari Myanmar memegang salinan buku pelaut palsu yang diterimanya sebelum naik sebuah kapal penangkap ikan Thailand, di Benjina, Indonesia. Pekerja ilegal diberikan dokumen palsu karena kapal Thailand tidak bisa menyewa kru tidak berdokumen. AP/APTN
Pekerja bernama Maung Soe dari Myanmar memegang salinan buku pelaut palsu yang diterimanya sebelum naik sebuah kapal penangkap ikan Thailand, di Benjina, Indonesia. Pekerja ilegal diberikan dokumen palsu karena kapal Thailand tidak bisa menyewa kru tidak berdokumen. AP/APTN

25 Maret 2015 00:00 WIB

Pekerja Thailand dan Burma duduk di dalam
Pekerja Thailand dan Burma duduk di dalam "kurungan" kecil dari sebuah perusahaan perikanan di Benjina, Indonesia, 22 November 2014. Pekerja ini dianggap akan melarikan diri, dan baru dilepaskan saat kembali bekerja ke laut. Para nelayan ini dibayar sedikit atau tidak sama sekali. AP/Dita Alangkara

25 Maret 2015 00:00 WIB

Kondisi ruang tidur nelayan Myanmar ketika kapalnya berlabuh di dermaga Benjina, Indonesia, 27 November 2014. Mereka menghabiskan mingguan, bahkan berbulan-bulan bekerja hingga 22 jam sehari di laut. Organisasi Internasional Migrasi dan Kepolisian Kelautan Indonesia telah berusaha memindahkan mereka dari Benjina. AP/APTN
Kondisi ruang tidur nelayan Myanmar ketika kapalnya berlabuh di dermaga Benjina, Indonesia, 27 November 2014. Mereka menghabiskan mingguan, bahkan berbulan-bulan bekerja hingga 22 jam sehari di laut. Organisasi Internasional Migrasi dan Kepolisian Kelautan Indonesia telah berusaha memindahkan mereka dari Benjina. AP/APTN

25 Maret 2015 00:00 WIB

Mantan nelayan, Hla Phyo, berdiri di samping kuburan nelayan Burma yang meninggal di atas kapal, di sebuah pemakaman di Benjina, Indonesia, 26 November 2014. Ia menyaksikan beberapa orang tewas setelah melompat ke dalam air untuk menarik jaring dan mendapatkan pukulan oleh awak Thailand. AP/APTN
Mantan nelayan, Hla Phyo, berdiri di samping kuburan nelayan Burma yang meninggal di atas kapal, di sebuah pemakaman di Benjina, Indonesia, 26 November 2014. Ia menyaksikan beberapa orang tewas setelah melompat ke dalam air untuk menarik jaring dan mendapatkan pukulan oleh awak Thailand. AP/APTN

25 Maret 2015 00:00 WIB

Pekerja memasukkan ikan ke kapal kargo menuju Thailand di Benjina, Indonesia, 22 November 2014. Menurut Badan Cukai A.S beberapa perusahaan ikan Thailand ini telah memasok produk ke negaranya. AP/Dita Alangkara
Pekerja memasukkan ikan ke kapal kargo menuju Thailand di Benjina, Indonesia, 22 November 2014. Menurut Badan Cukai A.S beberapa perusahaan ikan Thailand ini telah memasok produk ke negaranya. AP/Dita Alangkara

25 Maret 2015 00:00 WIB