Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dinilai Formalitas, Partai Oposisi Boikot Pemilu Sudan

Petugas memberikan tanda dijari pemilih sebelum memberikan suaranya pada pemilu presiden dan legislatif di Izba, 14 April 2015. AP/Mosa'ab Elshamy
Petugas memberikan tanda dijari pemilih sebelum memberikan suaranya pada pemilu presiden dan legislatif di Izba, 14 April 2015. AP/Mosa'ab Elshamy

15 April 2015 00:00 WIB

Seorang wanita memeasukan surat suara saat melakukan pemilihan presiden dan legislatif di Khartoum, 14 April 2015. Pemilihan presiden Sudan berlangsung selama tiga hari hingga 15 April 2015. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Seorang wanita memeasukan surat suara saat melakukan pemilihan presiden dan legislatif di Khartoum, 14 April 2015. Pemilihan presiden Sudan berlangsung selama tiga hari hingga 15 April 2015. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

15 April 2015 00:00 WIB

Abbas Mustapha, melakukan pendaftaran dirinya saat akan melakukan pemilihan pada pemilu presiden dan legislatif di Omdurman, Sudan, 14 April 2015. Partai oposisi menilai pemilu ini formalitas belaka dan hanya untuk melanggengkan kekuasaan Presiden Omar Hassan al-Bashir. REUTERS/Stringer
Abbas Mustapha, melakukan pendaftaran dirinya saat akan melakukan pemilihan pada pemilu presiden dan legislatif di Omdurman, Sudan, 14 April 2015. Partai oposisi menilai pemilu ini formalitas belaka dan hanya untuk melanggengkan kekuasaan Presiden Omar Hassan al-Bashir. REUTERS/Stringer

15 April 2015 00:00 WIB

Sejumlah wanita memeriksa nama-nama yang berada di papan pengumuman saat akan melakukan pemilihan pada pemilu presiden dan legislatif di Khartoum, 14 April  2015. Pemilu kali ini diboikot oleh partai-partai oposisi utama karena dinilai hanya sebagai formalitas. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Sejumlah wanita memeriksa nama-nama yang berada di papan pengumuman saat akan melakukan pemilihan pada pemilu presiden dan legislatif di Khartoum, 14 April 2015. Pemilu kali ini diboikot oleh partai-partai oposisi utama karena dinilai hanya sebagai formalitas. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

15 April 2015 00:00 WIB

Sejumlah wanita mengantri memasuki tempat pemungutan suara saat dilakukannya pemilihan presiden dan legisltif di Izba, Sudan, 14 April 2015. Ini merupakan pemilihan presiden dan parlemen Sudan yang pertama kali sejak Sudan Selatan memisahkan diri pada 2011. AP/Abd Raouf
Sejumlah wanita mengantri memasuki tempat pemungutan suara saat dilakukannya pemilihan presiden dan legisltif di Izba, Sudan, 14 April 2015. Ini merupakan pemilihan presiden dan parlemen Sudan yang pertama kali sejak Sudan Selatan memisahkan diri pada 2011. AP/Abd Raouf

15 April 2015 00:00 WIB

Seorang wanita berada di bilik suara saat pemilihan Presiden dan legislatif di Izba, Sudan, 13 April 2015. Hanya sedikit warga Sudan yang datang ke tempat pemungutan suara pada hari pertama pelaksanaan pemilihan umum presiden. AP/Mosa'ab Elshamy
Seorang wanita berada di bilik suara saat pemilihan Presiden dan legislatif di Izba, Sudan, 13 April 2015. Hanya sedikit warga Sudan yang datang ke tempat pemungutan suara pada hari pertama pelaksanaan pemilihan umum presiden. AP/Mosa'ab Elshamy

15 April 2015 00:00 WIB