Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Proses Budidaya Ulat Sutra

Pekerja memotong-motong daun murbei yang akan diberikan sebagai makanan ulat sutra di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Pekerja memotong-motong daun murbei yang akan diberikan sebagai makanan ulat sutra di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Foto: Lazyra Amadea Hidayat

29 April 2015 00:00 WIB

Pekerja melihat pertumbuhan ulat berusia 10 hari di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Budidaya Ulat sutra putih ini sangat rentan atau tidak tahan terhadap bau-bauan sehingga banyak yang mati. Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Pekerja melihat pertumbuhan ulat berusia 10 hari di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Budidaya Ulat sutra putih ini sangat rentan atau tidak tahan terhadap bau-bauan sehingga banyak yang mati. Foto: Lazyra Amadea Hidayat

29 April 2015 00:00 WIB

Pekerja menunjukan buah murbei yang nantinya dapat dijadikan jus atau selai berry di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Usaha ini mengembangkan sayapnya untuk pelatihan serta agrowisata kunjungan mengenai budidaya ulat sutra. Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Pekerja menunjukan buah murbei yang nantinya dapat dijadikan jus atau selai berry di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Usaha ini mengembangkan sayapnya untuk pelatihan serta agrowisata kunjungan mengenai budidaya ulat sutra. Foto: Lazyra Amadea Hidayat

29 April 2015 00:00 WIB

Pekerja menunjukan pertumbuhan ulat kecil berusia 10 hari di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Budidaya Ulat sutra putih ini sangat rentan atau tidak tahan terhadap bau-bauan sehingga banyak yang mati. Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Pekerja menunjukan pertumbuhan ulat kecil berusia 10 hari di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Budidaya Ulat sutra putih ini sangat rentan atau tidak tahan terhadap bau-bauan sehingga banyak yang mati. Foto: Lazyra Amadea Hidayat

29 April 2015 00:00 WIB

Pekerja melihat pertumbuhan ulat kecil usia 10 hari di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Budidaya Ulat sutra putih ini sangat rentan atau tidak tahan terhadap bau-bauan sehingga banyak yang mati.  Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Pekerja melihat pertumbuhan ulat kecil usia 10 hari di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Budidaya Ulat sutra putih ini sangat rentan atau tidak tahan terhadap bau-bauan sehingga banyak yang mati. Foto: Lazyra Amadea Hidayat

29 April 2015 00:00 WIB

Ulat berada ditempat membuat sutra di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Budidaya Ulat sutra putih ini sangat rentan atau tidak tahan terhadap bau-bauan sehingga banyak yang mati.  Foto: Lazyra Amadea Hidayat
Ulat berada ditempat membuat sutra di Rumah Sutera, Bogor, Jawa Barat, 29 April 2015. Budidaya Ulat sutra putih ini sangat rentan atau tidak tahan terhadap bau-bauan sehingga banyak yang mati. Foto: Lazyra Amadea Hidayat

29 April 2015 00:00 WIB