Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terancam Hukuman Mati, Keluarga Cicih Mengadu ke BNP2TKI

Bedah, ibu dari Cicih bersama Nur Yati adek dari Cicih, Tenaga Kerja Wanita indonesia yang teracam hukuman mati di Uni emirat arab memperlihat foto anaknya saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Bedah, ibu dari Cicih bersama Nur Yati adek dari Cicih, Tenaga Kerja Wanita indonesia yang teracam hukuman mati di Uni emirat arab memperlihat foto anaknya saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko

6 Mei 2015 00:00 WIB

Bedah, ibu dari cicih, tenaga kerja wanita indonesia yang teracam hukuman mati di Uni Emirat Arab saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Cicih diduga melakukan pembuhan anak majikannya saat bekerja di Uni Emirat Arab. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Bedah, ibu dari cicih, tenaga kerja wanita indonesia yang teracam hukuman mati di Uni Emirat Arab saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Cicih diduga melakukan pembuhan anak majikannya saat bekerja di Uni Emirat Arab. Tempo/Dian Triyuli Handoko

6 Mei 2015 00:00 WIB

Nur Yati ,Adik dari Cicih, tenaga kerja wanita indonesia yang teracam hukuman mati di Uni Emirat Arab, saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Diduga membunuh anak majikan, Cicih dijerat hukuman mati di Uni Emirat Arab. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Nur Yati ,Adik dari Cicih, tenaga kerja wanita indonesia yang teracam hukuman mati di Uni Emirat Arab, saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Diduga membunuh anak majikan, Cicih dijerat hukuman mati di Uni Emirat Arab. Tempo/Dian Triyuli Handoko

6 Mei 2015 00:00 WIB

Kepala BNP2TKI Nurron Wahid, Anggota DPR Mustopa bersama Keluarga dari Cicih saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Pemerintah bersama BNP2TKI terus berupaya membebaskan Cicih dari hukuman mati. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Kepala BNP2TKI Nurron Wahid, Anggota DPR Mustopa bersama Keluarga dari Cicih saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Pemerintah bersama BNP2TKI terus berupaya membebaskan Cicih dari hukuman mati. Tempo/Dian Triyuli Handoko

6 Mei 2015 00:00 WIB

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid bersama keluarga Cicih saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Upaya pemerintah dan BNP2TKI utuk membebaskan Cicih yakni melalui pendekatan keluarga korban. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid bersama keluarga Cicih saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Upaya pemerintah dan BNP2TKI utuk membebaskan Cicih yakni melalui pendekatan keluarga korban. Tempo/Dian Triyuli Handoko

6 Mei 2015 00:00 WIB

Kepala BNP2TKI Nurron Wahid, Anggota DPR Mustopa bersama Keluarga dari Cicih, saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Kepala BNP2TKI Nurron Wahid, Anggota DPR Mustopa bersama Keluarga dari Cicih, saat memberikan keterangan kepada media di kantor BNP2TKI, Jakarta, 6 Mei 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko

6 Mei 2015 00:00 WIB