Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sarung Tenun Gresik Rambah Pasar Timur Tengah

Seorang pekerja menggerakkan pedal untuk membuat sarung tenun secara tradisional disebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi
Seorang pekerja menggerakkan pedal untuk membuat sarung tenun secara tradisional disebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi

26 Juli 2012 00:00 WIB

Seorang pekerja menggulung benang sebagai bahan pembuatan sarung tenun secara tradisional disebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi
Seorang pekerja menggulung benang sebagai bahan pembuatan sarung tenun secara tradisional disebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi

26 Juli 2012 00:00 WIB

Seorang pekerja menggambar desain motif sarung tenun di sebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi
Seorang pekerja menggambar desain motif sarung tenun di sebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi

26 Juli 2012 00:00 WIB

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan sarung tenun secara tradisional di sebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan sarung tenun secara tradisional di sebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi

26 Juli 2012 00:00 WIB

Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan sarung tenun secara tradisional di sebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan sarung tenun secara tradisional di sebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi

26 Juli 2012 00:00 WIB

Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan sarung tenun secara tradisional di sebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi
Seorang pekerja menyelesaikan pembuatan sarung tenun secara tradisional di sebuah rumah industri di desa Morowudi, Gresik, Kamis (7/26). Sarung tenun khas kota Gresik yang kaya akan warna dan motif alam ini didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia serta ke Brunei dan Timur Tengah. Setiap Ramadan permintaan sarung tenun dari pasar lokal selalu meningkat hingga 20 persen. TEMPO/Fully Syafi

26 Juli 2012 00:00 WIB