Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komedian Inggris Lemparkan Uang ke Sepp Blatter

Presiden FIFA Sepp Blatter melihat sisa uang kertas palsu yang dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah  Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden FIFA Sepp Blatter melihat sisa uang kertas palsu yang dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. REUTERS/Arnd Wiegmann

21 Juli 2015 00:00 WIB

Presiden FIFA Sepp Blatter dihujani uang kertas palsu yang dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah  Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden FIFA Sepp Blatter dihujani uang kertas palsu yang dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. REUTERS/Arnd Wiegmann

21 Juli 2015 00:00 WIB

Presiden FIFA Sepp Blatter melihat gepokan uang kertas palsu yang akan dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah  Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. Ennio Leanza/Keystone via AP
Presiden FIFA Sepp Blatter melihat gepokan uang kertas palsu yang akan dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. Ennio Leanza/Keystone via AP

21 Juli 2015 00:00 WIB

Presiden FIFA Sepp  Blatter, melihat komedian Simon Brodkin yang berusaha diamankan petugas saat konferensi pers di markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. FIFA akan melakukan kongres luar biasa untuk mengadakan pemilihan Presiden untuk mengantikan Sepp Blatter pada 26 Februari 2016. Ennio Leanza/Keystone via AP
Presiden FIFA Sepp Blatter, melihat komedian Simon Brodkin yang berusaha diamankan petugas saat konferensi pers di markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. FIFA akan melakukan kongres luar biasa untuk mengadakan pemilihan Presiden untuk mengantikan Sepp Blatter pada 26 Februari 2016. Ennio Leanza/Keystone via AP

21 Juli 2015 00:00 WIB

Ekspresi Presiden FIFA Sepp  Blatter, saat melihat komedian Inggris Simon Brodkin sebelum melemparkan uang kertas palsu pada konferensi pers di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015, FIFA akan melakukan kongres luar biasa untuk mengadakan pemilihan Presiden untuk mengantikan Sepp Blatter pada 26 Februari 2016. Ennio Leanza/Keystone via AP
Ekspresi Presiden FIFA Sepp Blatter, saat melihat komedian Inggris Simon Brodkin sebelum melemparkan uang kertas palsu pada konferensi pers di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015, FIFA akan melakukan kongres luar biasa untuk mengadakan pemilihan Presiden untuk mengantikan Sepp Blatter pada 26 Februari 2016. Ennio Leanza/Keystone via AP

21 Juli 2015 00:00 WIB

Presiden FIFA Sepp Blatter dihujani uang kertas palsu yang dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah  Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. FIFA akan melakukan kongres luar biasa untuk mengadakan pemilihan Presiden untuk mengantikan Sepp Blatter pada 26 Februari 2016. REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden FIFA Sepp Blatter dihujani uang kertas palsu yang dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. FIFA akan melakukan kongres luar biasa untuk mengadakan pemilihan Presiden untuk mengantikan Sepp Blatter pada 26 Februari 2016. REUTERS/Arnd Wiegmann

21 Juli 2015 00:00 WIB