Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentas Wayang Krucil, Warisan Budaya Sejak 1896

Djain (55) melakukan pementasan wayang Krucil yang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya dalam kegiatan Gebyak Wayang Krucil, di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Djain (55) melakukan pementasan wayang Krucil yang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya dalam kegiatan Gebyak Wayang Krucil, di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

24 Juli 2015 00:00 WIB

Dalang wayang Krucil mempersiapkan wayang yang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya sebelum pementasan saat Gebyak Wayang Krucil, di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. Wayang yang berawal terbuat dari kulit tersebut dalam perkembangannya kini menggunakan bahan kayu pipih (dua dimensi). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Dalang wayang Krucil mempersiapkan wayang yang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya sebelum pementasan saat Gebyak Wayang Krucil, di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. Wayang yang berawal terbuat dari kulit tersebut dalam perkembangannya kini menggunakan bahan kayu pipih (dua dimensi). TEMPO/Aris Novia Hidayat

24 Juli 2015 00:00 WIB

Djain (55) melakukan ritual sebelum mementaskan wayang Krucil yang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya, sekitar tahun 1896 dalam kegiatan Gebyak Wayang Krucil, di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. Djain meruakan generasi ke 10 dari keluarganya sebagai pelestari wayang ini. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Djain (55) melakukan ritual sebelum mementaskan wayang Krucil yang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya, sekitar tahun 1896 dalam kegiatan Gebyak Wayang Krucil, di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. Djain meruakan generasi ke 10 dari keluarganya sebagai pelestari wayang ini. TEMPO/Aris Novia Hidayat

24 Juli 2015 00:00 WIB

Sejumlah personil gebyak wayang Krucil berdoa sebelum melakukan pementasan di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. Pementasan atau gebyak Wayang Krucil yang berusia 119 tahun tersebut rutin di gelar pada hari ke 7 di bulan syawal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Sejumlah personil gebyak wayang Krucil berdoa sebelum melakukan pementasan di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. Pementasan atau gebyak Wayang Krucil yang berusia 119 tahun tersebut rutin di gelar pada hari ke 7 di bulan syawal. TEMPO/Aris Novia Hidayat

24 Juli 2015 00:00 WIB

Bahdi membaca mantra doa saat akan memulai pementasan Wayang Krucil  di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. Menurut sejumlah literatur wayang krucil ini di buat pada tahun 1648 oleh Raden Pekik, ada juga literatur yang menyebutkan wayang itu peninggalan Sunan Kudus. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Bahdi membaca mantra doa saat akan memulai pementasan Wayang Krucil di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. Menurut sejumlah literatur wayang krucil ini di buat pada tahun 1648 oleh Raden Pekik, ada juga literatur yang menyebutkan wayang itu peninggalan Sunan Kudus. TEMPO/Aris Novia Hidayat

24 Juli 2015 00:00 WIB

Djain (55) melakukan ritual sebelum mementaskan wayang Krucil yang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya, sekitar tahun 1896 dalam kegiatan Gebyak Wayang Krucil, di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Djain (55) melakukan ritual sebelum mementaskan wayang Krucil yang diwariskan secara turun temurun oleh keluarganya, sekitar tahun 1896 dalam kegiatan Gebyak Wayang Krucil, di Dusun Wiloso, Kec. Wagir, Malang, Jawa Timur, 24 Juli 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

24 Juli 2015 00:00 WIB