Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dianiaya Aparat Saat Dirazia, Para Istri Sopir Taksi Gelap Mengadu

Rekan sesama pengemudi taksi gelap dan para istri menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka juga meminta izin operasi taksi gelap dilegalkan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Rekan sesama pengemudi taksi gelap dan para istri menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka juga meminta izin operasi taksi gelap dilegalkan. TEMPO/M Iqbal Ichsan

10 Agustus 2015 00:00 WIB

Rekan sesama pengemudi taksi gelap dan para istri menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Rekan sesama pengemudi taksi gelap dan para istri menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/M Iqbal Ichsan

10 Agustus 2015 00:00 WIB

Para istri pengemudi taksi gelap menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban di malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka juga meminta izin operasi taksi gelap dilegalkan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Para istri pengemudi taksi gelap menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban di malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka juga meminta izin operasi taksi gelap dilegalkan. TEMPO/M Iqbal Ichsan

10 Agustus 2015 00:00 WIB

Rekan sesama pengemudi taksi gelap dan para istri menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Rekan sesama pengemudi taksi gelap dan para istri menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/M Iqbal Ichsan

10 Agustus 2015 00:00 WIB

Rekan sesama pengemudi taksi gelap dan para istri menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka juga meminta izin operasi taksi gelap dilegalkan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Rekan sesama pengemudi taksi gelap dan para istri menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka juga meminta izin operasi taksi gelap dilegalkan. TEMPO/M Iqbal Ichsan

10 Agustus 2015 00:00 WIB

Rekan sesama pengemudi taksi gelap menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Rekan sesama pengemudi taksi gelap menunjukan spanduk bergambar korban penganiayaan saat mengelar unjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jakarta, 10 Agustus 2015. Mereka meminta pemerintah mengusut kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Marinir terhadap supir taksi gelap saat penertiban pada malam takbiran di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/M Iqbal Ichsan

10 Agustus 2015 00:00 WIB