Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terdampak Debu Tambang Batu, Petani Tembakau di Rembang Merugi

Petani menjemur daun tembakau di depan rumahnya di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto
Petani menjemur daun tembakau di depan rumahnya di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto

17 Agustus 2015 00:00 WIB

Petani merajang daun tembakau dengan mesin di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto
Petani merajang daun tembakau dengan mesin di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto

17 Agustus 2015 00:00 WIB

Seorang anak membantu orangtuanya memisahkan daun tembakau usai dipetik di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto
Seorang anak membantu orangtuanya memisahkan daun tembakau usai dipetik di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto

17 Agustus 2015 00:00 WIB

Tangan seorang petani yang terkena getah saat memanen tembakau di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto
Tangan seorang petani yang terkena getah saat memanen tembakau di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto

17 Agustus 2015 00:00 WIB

Petani memanen tembakau di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto
Petani memanen tembakau di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto

17 Agustus 2015 00:00 WIB

Petani memanen tembakau di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto
Petani memanen tembakau di Desa Suntri, Rembang, Jawa Tengah, 17 Agustus 2015. Debu dari penambangan batu karst di Pegunungan Kendeng pada musim kemarau merusak sejumlah tanaman tembakau, akibatnya kualitas panen petani menurun dan membuat harga jualnya anjlok. TEMPO/Budi Purwanto

17 Agustus 2015 00:00 WIB