Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gelora Fanatisme di Tribun Sepak Bola Mesir

Ultras White Knights, saat mendukung tim kesayangannya, Zamalek berlaga di Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights dikenal dunia setelah 20 anggotanya tewas saat bentrok dengan polisi di luar stadion pada 8 Februari 2015. AP/Mohammed El Raai
Ultras White Knights, saat mendukung tim kesayangannya, Zamalek berlaga di Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights dikenal dunia setelah 20 anggotanya tewas saat bentrok dengan polisi di luar stadion pada 8 Februari 2015. AP/Mohammed El Raai

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Ultras White Knights, menyanyikan lagu dukungan bagi tim kesayangannya, Zamalek setelah berhasil menjuarai Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights dikenal dunia setelah 20 anggotanya tewas saat bentrok dengan polisi di luar stadion pada 8 Februari 2015. AP/Mohammed El Raai
Ultras White Knights, menyanyikan lagu dukungan bagi tim kesayangannya, Zamalek setelah berhasil menjuarai Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights dikenal dunia setelah 20 anggotanya tewas saat bentrok dengan polisi di luar stadion pada 8 Februari 2015. AP/Mohammed El Raai

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Seorang anak menyalakan red flare saat mendukung tim kesayangannya, Zamalek berlaga pada ajang Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights dikenal dunia setelah 20 anggotanya tewas saat bentrok dengan polisi di luar stadion pada 8 Februari 2015. AP/Mohammed El Raai
Seorang anak menyalakan red flare saat mendukung tim kesayangannya, Zamalek berlaga pada ajang Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights dikenal dunia setelah 20 anggotanya tewas saat bentrok dengan polisi di luar stadion pada 8 Februari 2015. AP/Mohammed El Raai

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Ultras Ahlawy, suporter sepak bola klub Al -Ahly menyalakan red flare saat memberi dukungan ketika timnya berlaga di Al -Ahly Sporting Club, Kairo, Mesir, 1 Februari 2015. Bentrokan Ultras Ahlawy dengan suporter Port Said Masry yang menewaskan 70 orang, menjadi sejarah paling kelam dalam sepak bola mesir. AP/Mohammed El Raai
Ultras Ahlawy, suporter sepak bola klub Al -Ahly menyalakan red flare saat memberi dukungan ketika timnya berlaga di Al -Ahly Sporting Club, Kairo, Mesir, 1 Februari 2015. Bentrokan Ultras Ahlawy dengan suporter Port Said Masry yang menewaskan 70 orang, menjadi sejarah paling kelam dalam sepak bola mesir. AP/Mohammed El Raai

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Ultras White Knights, suporter klub sepak bola Zamalek merayakan kemenangannya setelah berhasil menjuarai Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights adalah salah satu suporter fanatik di Mesir yang mempunyai anggota mencapai ribuan orang. AP/Mohammed El Raai
Ultras White Knights, suporter klub sepak bola Zamalek merayakan kemenangannya setelah berhasil menjuarai Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights adalah salah satu suporter fanatik di Mesir yang mempunyai anggota mencapai ribuan orang. AP/Mohammed El Raai

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Ultras White Knights, menyanyikan lagu dukungan bagi tim kesayangannya, Zamalek setelah berhasil menjuarai Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights dikenal dunia setelah 20 anggotanya tewas saat bentrok dengan polisi di luar stadion pada 8 Februari 2015. AP/Mohammed El Raai
Ultras White Knights, menyanyikan lagu dukungan bagi tim kesayangannya, Zamalek setelah berhasil menjuarai Liga Mesir di Zamalek Sports Club, Kairo, Mesir, 31 Juli 2015. White Knights dikenal dunia setelah 20 anggotanya tewas saat bentrok dengan polisi di luar stadion pada 8 Februari 2015. AP/Mohammed El Raai

18 Agustus 2015 00:00 WIB