Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencarian Terpopuler

Koran Tempo
Majalah Tempo
Dukung Tempo
MASUK DAFTAR
image-bahasa
image-language

Tragis, Anak Albino Ini Bagian Tubuhnya Dijadikan Sesaji Pesugihan

Editor

Pendo Noni (15) asal Tanzania, saat akan menjalani pemasangan tangan palsu di Rumah Sakit Shriners, Philadelphia, 23 Juni 2015. Tangan Pendo dipotong paksa oleh para dukun di daerah asalnya untuk dijadikan sesaji dalam ritual pesugihan. AP/Matt Rourke
Pendo Noni (15) asal Tanzania, saat akan menjalani pemasangan tangan palsu di Rumah Sakit Shriners, Philadelphia, 23 Juni 2015. Tangan Pendo dipotong paksa oleh para dukun di daerah asalnya untuk dijadikan sesaji dalam ritual pesugihan. AP/Matt Rourke

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Emmanuel Rutema (13) asal Tanzania, berada di dalam lift saat akan dioperasi untuk memulihkan bagian tubuhnya yang sakit akibat tindak kekerasan yang dialaminya di Rumah Sakit Shriners, Philadelphia, 30 Juni 2015. AP/Matt Rourke
Emmanuel Rutema (13) asal Tanzania, berada di dalam lift saat akan dioperasi untuk memulihkan bagian tubuhnya yang sakit akibat tindak kekerasan yang dialaminya di Rumah Sakit Shriners, Philadelphia, 30 Juni 2015. AP/Matt Rourke

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Pendo Noni (15) dan Baraka Lusambo (5) asal Tanzania, menunggu dipasang kaki palsu di Rumah Sakit Shriners, di Philadelphia, 23 Juli 2015. Di tempat asalnya mereka diserang, dipotong-potong dan diambil bagian tubuhnya karena dipercaya akan membawa kekayaan. AP/Matt Rourke
Pendo Noni (15) dan Baraka Lusambo (5) asal Tanzania, menunggu dipasang kaki palsu di Rumah Sakit Shriners, di Philadelphia, 23 Juli 2015. Di tempat asalnya mereka diserang, dipotong-potong dan diambil bagian tubuhnya karena dipercaya akan membawa kekayaan. AP/Matt Rourke

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Mwigulu Magesa meniup bola untuk bermain di Long Beach Island, New Jersey, 22 Juli 2015. Di tempat asalnya, di Tanzania anak albino mendapat perlakuan diskriminatif dan tindak kekerasan. Bagian tubuh mereka digunakan oleh para dukun untuk sesaji ritual pesugihan karena dipercaya mendatangkan keberkahan. AP/Julie Jacobson
Mwigulu Magesa meniup bola untuk bermain di Long Beach Island, New Jersey, 22 Juli 2015. Di tempat asalnya, di Tanzania anak albino mendapat perlakuan diskriminatif dan tindak kekerasan. Bagian tubuh mereka digunakan oleh para dukun untuk sesaji ritual pesugihan karena dipercaya mendatangkan keberkahan. AP/Julie Jacobson

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Monica Watson memegang tangan Baraka Lusambo saat berjalan-jalan di Times Square, New York, 28 Juli 2015. Mereka berada di AS untuk menerima operasi gratis dan prostesis di rumah sakit. AP/Julie Jacobson
Monica Watson memegang tangan Baraka Lusambo saat berjalan-jalan di Times Square, New York, 28 Juli 2015. Mereka berada di AS untuk menerima operasi gratis dan prostesis di rumah sakit. AP/Julie Jacobson

18 Agustus 2015 00:00 WIB

Emmanuel Rutema, Kabula Masanja, Pendo Noni, Mwigulu Magesa dan Baraka Lusambo menonton siaran langsung acara Revlon di tengah kerumunan wisatawan lainnya di Times Square, New York, 28 Juli 2015. Mereka adalah orang-orang dengan kondisi genetik albinisme, yang ditandai dengan kurangnya pigmen pada warna kulitnya. AP/Julie Jacobson
Emmanuel Rutema, Kabula Masanja, Pendo Noni, Mwigulu Magesa dan Baraka Lusambo menonton siaran langsung acara Revlon di tengah kerumunan wisatawan lainnya di Times Square, New York, 28 Juli 2015. Mereka adalah orang-orang dengan kondisi genetik albinisme, yang ditandai dengan kurangnya pigmen pada warna kulitnya. AP/Julie Jacobson

18 Agustus 2015 00:00 WIB



Kekerasan Terhadap Anak

Foto Terkait

Foto Lainnya