Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cucu Sultan Yogyakarta Jalani Prosesi Tarapan

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas (kiri) didampingi GKR Mangkubumi (kedua kanan) menyiramkan air kepada cucunya, Raden Ajeng Artie Ayya Fatimasari pada prosesi siraman dalam rangkaian upacara Tarapan di Ndalem Wironegaran, Yogyakarta, 20 September 2015. Tradisi ini merupakan perayaan peralihan seorang gadis yang beranjak dewasa. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas (kiri) didampingi GKR Mangkubumi (kedua kanan) menyiramkan air kepada cucunya, Raden Ajeng Artie Ayya Fatimasari pada prosesi siraman dalam rangkaian upacara Tarapan di Ndalem Wironegaran, Yogyakarta, 20 September 2015. Tradisi ini merupakan perayaan peralihan seorang gadis yang beranjak dewasa. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

20 September 2015 00:00 WIB

GKR Hemas (kanan) memecahkan kendi pada prosesi upacara Tarapan cucunya RAj. Arti Ayya Fatimasari (tengah) bersama GKR Mangkubumi dan KPH Wironegoro di Yogyakarta, 20 September 2015. Prosesi adat ini dilakukan seminggu setelah masa haid pertama. TEMPO/Pius Erlangga
GKR Hemas (kanan) memecahkan kendi pada prosesi upacara Tarapan cucunya RAj. Arti Ayya Fatimasari (tengah) bersama GKR Mangkubumi dan KPH Wironegoro di Yogyakarta, 20 September 2015. Prosesi adat ini dilakukan seminggu setelah masa haid pertama. TEMPO/Pius Erlangga

20 September 2015 00:00 WIB

GKR Mangkubumi (kiri) dan KPH Wironegoro (kanan) berfoto bersama setelah prosesi siraman putri mereka RAj. Arti Ayya Fatimasari saat upacara Tarapan di Yogyakarta, 20 September 2015. Prosesi siraman ini menggunakan air yang diambil dari tujuh sumber. TEMPO/Pius Erlangga
GKR Mangkubumi (kiri) dan KPH Wironegoro (kanan) berfoto bersama setelah prosesi siraman putri mereka RAj. Arti Ayya Fatimasari saat upacara Tarapan di Yogyakarta, 20 September 2015. Prosesi siraman ini menggunakan air yang diambil dari tujuh sumber. TEMPO/Pius Erlangga

20 September 2015 00:00 WIB

Para abdi dalem memberikan wewangian pada rambut RAj. Arti Ayya Fatimasari pada prosesi adat Tarapan di Yogyakarta, 20 September 2015. Prosesi adat Tarapan terbagi dalam tiga bagian yaitu siraman, merias diri, dan sungkeman. TEMPO/Pius Erlangga
Para abdi dalem memberikan wewangian pada rambut RAj. Arti Ayya Fatimasari pada prosesi adat Tarapan di Yogyakarta, 20 September 2015. Prosesi adat Tarapan terbagi dalam tiga bagian yaitu siraman, merias diri, dan sungkeman. TEMPO/Pius Erlangga

20 September 2015 00:00 WIB

RAj. Arti Ayya Fatimasari (tengah) dirias para abdi dalem pada prosesi adat Tarapan di Yogyakarta, 20 September 2015. Prosesi ini bertujuan untuk menghindari bahaya yang selalu mengancam di masa pertumbuhan remaja putri. TEMPO/Pius Erlangga
RAj. Arti Ayya Fatimasari (tengah) dirias para abdi dalem pada prosesi adat Tarapan di Yogyakarta, 20 September 2015. Prosesi ini bertujuan untuk menghindari bahaya yang selalu mengancam di masa pertumbuhan remaja putri. TEMPO/Pius Erlangga

20 September 2015 00:00 WIB

RAj. Arti Ayya Fatimasari (berlutut) melakukan sungkem kepada Kakek dan Neneknya, Sri Sultan HB X dan GKR Hemas pada prosesi adat Tarapan di Ndalem Wironegaran, Suryomentaraman, Yogyakarta, 20 September 2015. TEMPO/Pius Erlangga
RAj. Arti Ayya Fatimasari (berlutut) melakukan sungkem kepada Kakek dan Neneknya, Sri Sultan HB X dan GKR Hemas pada prosesi adat Tarapan di Ndalem Wironegaran, Suryomentaraman, Yogyakarta, 20 September 2015. TEMPO/Pius Erlangga

20 September 2015 00:00 WIB