Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Darurat Asap Riau, Sejumlah Anak Dievakuasi

Helikopter Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) yang diparkir di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, 29 September 2015. Satgas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan Riau menyatakan aktivitas pemadaman kebakaran dari udara terkendala jarak pandang yang berkisar dari 200-400 meter akibat pekatnya kabut asap. ANTARA/Rony Muharrman
Helikopter Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) yang diparkir di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, 29 September 2015. Satgas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan Riau menyatakan aktivitas pemadaman kebakaran dari udara terkendala jarak pandang yang berkisar dari 200-400 meter akibat pekatnya kabut asap. ANTARA/Rony Muharrman

30 September 2015 00:00 WIB

Pengendara melintas di jalan yang dipenenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 177 titik. ANTARA/Rony Muharrman
Pengendara melintas di jalan yang dipenenuhi kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Sumatera Selatan masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 177 titik. ANTARA/Rony Muharrman

30 September 2015 00:00 WIB

Gibran (4 bulan) digendong oleh ibunya di Posko Evakuasi Korban Asap di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Kualitas udara masih pada kategori berbahaya dan jarak pandang sangat pendek memaksa sebagian warga Riau untuk mengungsi. ANTARA/FB Anggoro
Gibran (4 bulan) digendong oleh ibunya di Posko Evakuasi Korban Asap di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Kualitas udara masih pada kategori berbahaya dan jarak pandang sangat pendek memaksa sebagian warga Riau untuk mengungsi. ANTARA/FB Anggoro

30 September 2015 00:00 WIB

Aulia (2 tahun) ditemani ayahnya di posko evakuasi korban asap di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Pemerintah Kota Pekanbaru mengubah dua ruangan di kantor balai kota untuk evakuasi bayi dan anak-anak. ANTARA/FB Anggoro
Aulia (2 tahun) ditemani ayahnya di posko evakuasi korban asap di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Pemerintah Kota Pekanbaru mengubah dua ruangan di kantor balai kota untuk evakuasi bayi dan anak-anak. ANTARA/FB Anggoro

30 September 2015 00:00 WIB

Ratusan siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru berlari ditengah kabut asap saat mengikuti latihan fisik di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Kabut asap pekat kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Pekanbaru dan sekitarnya yang menyebabkan jarak pandang hanya berkisar 100 hingga 300 meter. ANTARA/Rony Muharrman
Ratusan siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru berlari ditengah kabut asap saat mengikuti latihan fisik di Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Kabut asap pekat kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti Kota Pekanbaru dan sekitarnya yang menyebabkan jarak pandang hanya berkisar 100 hingga 300 meter. ANTARA/Rony Muharrman

30 September 2015 00:00 WIB