Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Karena Kabut Asap, Negara Rugi 20 Triliun Lebih

Warga menggunakan perahu di Sungai Kahayan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 2 Oktober 2015. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi negara akan mengalami kerugian lebih dari Rp20 triliun akibat kebakaran hutan. ANTARA/Rosa Panggabean
Warga menggunakan perahu di Sungai Kahayan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 2 Oktober 2015. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi negara akan mengalami kerugian lebih dari Rp20 triliun akibat kebakaran hutan. ANTARA/Rosa Panggabean

2 Oktober 2015 00:00 WIB

Pekerja menyapu di kawasan Sungai Kahayan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 2 Oktober 2015. Kerugian lebih dari Rp20 triliun ini akibat bencana kebakaran hutan dan lahan yang berkepanjangan. ANTARA/Rosa Panggabean
Pekerja menyapu di kawasan Sungai Kahayan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 2 Oktober 2015. Kerugian lebih dari Rp20 triliun ini akibat bencana kebakaran hutan dan lahan yang berkepanjangan. ANTARA/Rosa Panggabean

2 Oktober 2015 00:00 WIB

Suasana perumahan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 2 Oktober 2015. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala BNPB, Willem Rampangilei dalam jumpa pers kemarin. ANTARA/Rosa Panggabean
Suasana perumahan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 2 Oktober 2015. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala BNPB, Willem Rampangilei dalam jumpa pers kemarin. ANTARA/Rosa Panggabean

2 Oktober 2015 00:00 WIB

Anggota Marching Band Gema Anak Tabela berlatih di tengah kabut asap di halaman Kantor Wali Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 Oktober 2015. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, hingga September 2015 terdapat 15.138 orang yang terkena ISPA. ANTARA/Rosa Panggabean
Anggota Marching Band Gema Anak Tabela berlatih di tengah kabut asap di halaman Kantor Wali Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 Oktober 2015. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, hingga September 2015 terdapat 15.138 orang yang terkena ISPA. ANTARA/Rosa Panggabean

2 Oktober 2015 00:00 WIB

Warga melintasi Jalan RTA Miilono yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalteng, 1 Oktober 2015. Kualitas udara berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Palangkaraya berada di angka 1.398, sementara  batas akhir level berbahaya ISPU berada pada angka 500. ANTARA/Rosa Panggabean
Warga melintasi Jalan RTA Miilono yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalteng, 1 Oktober 2015. Kualitas udara berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Palangkaraya berada di angka 1.398, sementara batas akhir level berbahaya ISPU berada pada angka 500. ANTARA/Rosa Panggabean

2 Oktober 2015 00:00 WIB

Anak-anak belajar seusai berlatih 'marching band' di halaman Kantor Wali Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 Oktober 2015. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah berulang kali meliburkan sekolah akibat kabut asap. ANTARA/Rosa Panggabean
Anak-anak belajar seusai berlatih 'marching band' di halaman Kantor Wali Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 Oktober 2015. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah berulang kali meliburkan sekolah akibat kabut asap. ANTARA/Rosa Panggabean

2 Oktober 2015 00:00 WIB