Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Runtuhnya Kerajaan Kapas di Amerika Serikat

Pekerja menunggu beroperasinya mesin pemintal kapas di sebuah pabrik pengolahan di Shorter, Alabama, 26 Oktober 2015. Karena kalah bersaing harga dengan produk polyester dan nylon, para petani kapas gulung tikar dan mulai menjual ladangnya. REUTERS/Brian Snyder
Pekerja menunggu beroperasinya mesin pemintal kapas di sebuah pabrik pengolahan di Shorter, Alabama, 26 Oktober 2015. Karena kalah bersaing harga dengan produk polyester dan nylon, para petani kapas gulung tikar dan mulai menjual ladangnya. REUTERS/Brian Snyder

17 November 2015 00:00 WIB

Gumpalan serat kapas saat sedang di pabrik pengolahan kapas Oakland Gin Company di Florence, Alabama, 23 Oktober 2015. Industri kapas di AS sedang berjuang untuk bangkit kembali, setelah pada tahun 2008, 2010, dan 2011 lonjakan harga kapas mendorong konsumen beralih ke bahan yang lebih murah seperti polyester dan nylon. REUTERS/Brian Snyder
Gumpalan serat kapas saat sedang di pabrik pengolahan kapas Oakland Gin Company di Florence, Alabama, 23 Oktober 2015. Industri kapas di AS sedang berjuang untuk bangkit kembali, setelah pada tahun 2008, 2010, dan 2011 lonjakan harga kapas mendorong konsumen beralih ke bahan yang lebih murah seperti polyester dan nylon. REUTERS/Brian Snyder

17 November 2015 00:00 WIB

Tulisan `dijual` terpampang di pintu gerbang ladang kapas di Adrian, Georgia, 28 Oktober 2015. Menurut data Departemen Pertanian AS, tahun ini para petani menanam paling sedikit kapas sejak tahun 1983. REUTERS/Brian Snyder
Tulisan `dijual` terpampang di pintu gerbang ladang kapas di Adrian, Georgia, 28 Oktober 2015. Menurut data Departemen Pertanian AS, tahun ini para petani menanam paling sedikit kapas sejak tahun 1983. REUTERS/Brian Snyder

17 November 2015 00:00 WIB

Bangunan bekas rumah perkebunan yang dikenal dengan Boligee Hill atau Myrtle Hill di Boligee, Alabama, 25 Oktober 2015. Rumah ini dibangun pada tahun 1840 oleh John David saat daerah di negara bagian selatan seperti Mississippi, Tennessee, Alabama dan Arkansas, menjadi jantung penghasil kapas terbesar. REUTERS/Brian Snyder
Bangunan bekas rumah perkebunan yang dikenal dengan Boligee Hill atau Myrtle Hill di Boligee, Alabama, 25 Oktober 2015. Rumah ini dibangun pada tahun 1840 oleh John David saat daerah di negara bagian selatan seperti Mississippi, Tennessee, Alabama dan Arkansas, menjadi jantung penghasil kapas terbesar. REUTERS/Brian Snyder

17 November 2015 00:00 WIB

Buruh pemetik kapas, Leon Strickland duduk di luar rumahnya di Tunica, Mississippi, 24 Oktober 2015. Strickland menjadi buruh pemetik kapas sejak tahun 1965. REUTERS/Brian Snyder
Buruh pemetik kapas, Leon Strickland duduk di luar rumahnya di Tunica, Mississippi, 24 Oktober 2015. Strickland menjadi buruh pemetik kapas sejak tahun 1965. REUTERS/Brian Snyder

17 November 2015 00:00 WIB

Anjing menjaga ladang kapas di daerah Florence, Alabama, 23 Oktober 2015. Lapangan di sepanjang Sungai Mississippi menjadi berwarna putih saat musim gugur, ketika hamparan ladang kapas berbunga dan siap dipanen. REUTERS/Brian Snyder
Anjing menjaga ladang kapas di daerah Florence, Alabama, 23 Oktober 2015. Lapangan di sepanjang Sungai Mississippi menjadi berwarna putih saat musim gugur, ketika hamparan ladang kapas berbunga dan siap dipanen. REUTERS/Brian Snyder

17 November 2015 00:00 WIB