Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerusuhan Pecah di Haiti, Satu Tewas

Seorang demonstran  dievakuasi dengan gerobak saat unjuk rasa menentang hasil pemilihan presiden berakhir ricuh di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Seorang pengusaha pisang, Jovenel Moise (37) dari partai Bald Heads yang berkuasa akan bertarung melawan Jude Celestin (53) dalam pemilihan presiden putaran kedua bulan depan. AP/Dieu Nalio Chery
Seorang demonstran dievakuasi dengan gerobak saat unjuk rasa menentang hasil pemilihan presiden berakhir ricuh di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Seorang pengusaha pisang, Jovenel Moise (37) dari partai Bald Heads yang berkuasa akan bertarung melawan Jude Celestin (53) dalam pemilihan presiden putaran kedua bulan depan. AP/Dieu Nalio Chery

21 November 2015 00:00 WIB

Seorang demonstran menjadi korban saat kerusuhan pecah di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Protes pihak oposisi dimulai sejak hasil pemilu putaran pertama pemilihan presiden dirilis pada 5 November. AP/Dieu Nalio Chery
Seorang demonstran menjadi korban saat kerusuhan pecah di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Protes pihak oposisi dimulai sejak hasil pemilu putaran pertama pemilihan presiden dirilis pada 5 November. AP/Dieu Nalio Chery

21 November 2015 00:00 WIB

Anak-anak mengintip dari jendela kerusuhan yang terjadi selama demonstrasi menentang hasil pemilihan presiden di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Satu orang tewas tertembak dan seorang lainnya terluka oleh pukulan parang selama kerusuhan pasca pemilu. AP/Dieu Nalio Chery
Anak-anak mengintip dari jendela kerusuhan yang terjadi selama demonstrasi menentang hasil pemilihan presiden di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Satu orang tewas tertembak dan seorang lainnya terluka oleh pukulan parang selama kerusuhan pasca pemilu. AP/Dieu Nalio Chery

21 November 2015 00:00 WIB

Demonstran melempar batu ke arah warga yang dianggap berbeda partai saat unjuk rasa menentang hasil pemilihan presiden di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Seorang pengusaha pisang, Jovenel Moise (37) dari partai Bald Heads yang berkuasa akan bertarung melawan Jude Celestin (53) dalam pemilihan presiden putaran kedua bulan depan. AP/Dieu Nalio Chery
Demonstran melempar batu ke arah warga yang dianggap berbeda partai saat unjuk rasa menentang hasil pemilihan presiden di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Seorang pengusaha pisang, Jovenel Moise (37) dari partai Bald Heads yang berkuasa akan bertarung melawan Jude Celestin (53) dalam pemilihan presiden putaran kedua bulan depan. AP/Dieu Nalio Chery

21 November 2015 00:00 WIB

Demonstran mempersiapkan ban untuk dibakar saat unjuk rasa menentang hasil pemilihan presiden di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Protes pihak oposisi dimulai sejak hasil pemilu putaran pertama pemilihan presiden dirilis pada 5 November. AP/Dieu Nalio Chery
Demonstran mempersiapkan ban untuk dibakar saat unjuk rasa menentang hasil pemilihan presiden di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Protes pihak oposisi dimulai sejak hasil pemilu putaran pertama pemilihan presiden dirilis pada 5 November. AP/Dieu Nalio Chery

21 November 2015 00:00 WIB

Seorang wanita melintas di tengah kerusuhan yang terjadi selama demonstrasi menentang hasil pemilihan presiden di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Satu orang tewas tertembak dan seorang lainnya terluka oleh pukulan parang selama kerusuhan pasca pemilu. REUTERS/Andres Martinez Casares
Seorang wanita melintas di tengah kerusuhan yang terjadi selama demonstrasi menentang hasil pemilihan presiden di Port au Prince, Haiti, 21 November 2015. Satu orang tewas tertembak dan seorang lainnya terluka oleh pukulan parang selama kerusuhan pasca pemilu. REUTERS/Andres Martinez Casares

21 November 2015 00:00 WIB