Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uniknya Pertunjukan Seni di Bekas Pabrik Gula

Seniman asal Papua dilukis tubuhnya dan menari di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq
Seniman asal Papua dilukis tubuhnya dan menari di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq

24 November 2015 00:00 WIB

Sejumlah seniman berkolaborasi dalam pertunjukan Fabriek Fikr di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq
Sejumlah seniman berkolaborasi dalam pertunjukan Fabriek Fikr di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq

24 November 2015 00:00 WIB

Seniman asal Papua dilukis tubuhnya dan menari di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq
Seniman asal Papua dilukis tubuhnya dan menari di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq

24 November 2015 00:00 WIB

Dua penari wanita menyajikan tarian karya Asri Kusuma Wardani di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq
Dua penari wanita menyajikan tarian karya Asri Kusuma Wardani di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq

24 November 2015 00:00 WIB

Seniman Tony Broer melakukan pertunjukan seni dengan tubuhnya berlumur lumpur di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq
Seniman Tony Broer melakukan pertunjukan seni dengan tubuhnya berlumur lumpur di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq

24 November 2015 00:00 WIB

Seorang penari wanita menyajikan tarian karya Asri Kusuma Wardani di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq
Seorang penari wanita menyajikan tarian karya Asri Kusuma Wardani di antara mesin giling di bangunan bekas pabrik gula Colomadu, Solo, 22 November 2015. Acara yang digagas Sardono W. Kusumo itu mengajak penonton menjelajahi sejarah masa kejayaan pabrik gula. TEMPO/Ahmad Rafiq

24 November 2015 00:00 WIB